Jakarta (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) berkapasitas 275 megawatt yang berlokasi di kawasan industri Tenayan, Pekanbaru, Riau, akan meningkatkan keandalan listrik di Pulau Sumatra.
Kegiatan pengoperasian pembangkit itu telah meningkatkan daya mampu sistem kelistrikan di Sumatra menjadi 7.266 megawatt dengan beban puncak sebesar 6.823 megawatt.
Menteri ESDM Arifin menilai PLN telah menunjukkan kesiapannya dalam melayani kawasan-kawasan industri yang membutuhkan daya listrik besar. "Selain itu dengan pasokan listrik yang cukup dan merata di Riau. Kami mengharapkan dapat meningkatkan pariwisata dan ekonomi kreatif di provinsi ini," ucapnya.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan harga jual tenaga listrik PLTGU Riau ini adalah 6,49 sen dolar AS sen per kWh atau lebih rendah dari beban pokok penyediaan listrik setempat yang rata-rata 8 sen dolar AS per kWh.
Baca juga: Resmikan PLTGU Riau, Menteri ESDM: Biaya listrik Sumatera makin murah
Selain dapat melistriki 340 ribu pelanggan rumah tangga dengan daya 900 VoltAmpere (VA), PLGTU Riau juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat serta menjadi titik awal untuk mengoptimalkan potensi daerah.
Darmawan menjelaskan pertumbuhan kebutuhan listrik di Sumatra sebesar 6 persen atau lebih tinggi dibandingkan dengan Jawa yang pertumbuhannya sekitar 4,5 persen.
"Apalagi melihat pertumbuhan kebutuhan listrik di Sumatra, 11 persennya datang dari sektor industri yang artinya potensinya besar. PLN siap menyambut tantangan memenuhi kelistrikan investor ke depan," kata Darmawan.
PLTGU Riau dimiliki dan dioperasikan oleh PT Medco Ratch Power Riau (MRPR), perusahaan patungan antara Medco Power Indonesia dengan Ratch Group dan beroperasi sejak Februari 2022. PLGU Riau merupakan bagian dari proyek strategis nasional yang telah tersambung dengan sistem kelistrikan di Pulau Sumatra.
Total investasi yang digelontorkan untuk pembangunan pembangkit ini mencapai 290 juta dolar AS. Pihak sponsor juga bekerja sama dengan institusi keuangan internasional dalam pendanaan proyek ini, yaitu Bank Pembangunan Asia (ADB), Perusahaan Keuangan Internasional (IFC), Bank MUFG, dan perusahaan perbankan Sumitomo Mitsui.
Baca juga: Menteri Arifin resmikan pengoperasian PLTGU Riau 275 MW