Jambi (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jambi mendorong pemasaran produk Usaha Kecil Menengah (UKM) melalui digitalisasi untuk dapat menembus pasar global.
"Salah satu dukungan yang dilakukan melalui proses belanja langsung kepada UMK yang tergabung dalam marketplace," kata Staf Ahli Gubernur Jambi Doni Iskandar di Jambi, Senin.
Doni Iskandar menjelaskan UMKM merupakan penyangga perekonomian daerah dan nasional. Berdasarkan data Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Jambi, UMKM di daerah itu berjumlah 139.362 per Juni 2021.
UMKM tersebut menyumbang penyerapan pajak yang tidak sedikit bagi daerah yang bersumber dari omset UMKM dan juga membuka lapangan kerja, sehingga menyerap tenaga kerja yang cukup banyak.
Namun permasalahan yang kerap dihadapi oleh para pelaku UMKM adalah kurangnya inovasi produk dan kemasan, kesulitan dalam distribusi dan pemasaran.
Kemudian kekurangan modal, tidak adanya merek produk dan pembukuan yang dilakukan secara manual.
Pemerintah Provinsi Jambi menghimbau seluruh pihak terkait untuk terus meningkatkan komitmen dalam memberikan pelatihan, pendampingan, dan pembinaan kepada pelaku UMKM agar terus menghasilkan produk-produk yang berkualitas tinggi. Serta memiliki pangsa pasar yang luas dengan memperluas distribusi dan pemasaran melalui e-commerce atau marketplace.
"Provinsi Jambi telah melakukan Kickoff Gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI) pada tanggal 19 Januari 2022 guna mendukung belanja produk dalam negeri," kata Doni Iskandar.
Selain itu Pemerintah Provinsi Jambi melalui Biro Pengadaan Barang dan Jasa telah melakukan peluncuran program belanja pada aplikasi Bela Pengadaan dengan marketplace Grab pada tanggal 6 Januari 2022.