Jambi (ANTARA) - Setiap proses pembelajaran yang dicetuskan maka tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas siswa.
Seperti yang dilakukan oleh Nur Kusuma Yuni, guru kelas V SDN 02 Pasar Sarolangun Jambi dengan menggunakan metode pembelajaran dengan bermain puzzle.
Usia sekolah dasar merupakan usia anak yang masih bermain sambil belajar. Pembelajaran akan lebih menarik bagi siswa apabila disampaikan melalui permainan. Permainan yang digunakan harus disesuaikan dengan materi pembelajaran.
Puzzle merupakan salah satu permainan yang muncul dengan berbagai gambar menarik dan memiliki banyak manfaat.
Puzzle dapat membantu siswa belajar memecahkan masalah dengan mencoba beberapa cara dalam memasang kepingan berupa potongan-potongan gambar, maka siswa dilatih untuk berpikir kreatif. Puzzle sebagai media pembelajaran membuat siswa merasa tertantang untuk menyelesaikan suatu masalah.
Manfaat Puzzle dalam Pembelajaran
Manfaat media puzzle dalam pembelajaran, yaitu meningkatkan keterampilan kognitif, meningkatkan keterampilan motorik halus, melatih kemampuan nalar dan daya ingat.
Selain itu juga dapat melatih kesabaran, menambah pengetahuan, serta meningkatkan keterampilan sosial siswa. Keterampilan kognitif berhubungan dengan kemampuan untuk belajar dan memecahkan masalah.
Melalui puzzle, siswa-siswa akan mencoba memecahkan masalah yaitu menyusun gambar menjadi utuh.
Bermain puzzle juga dapat meningkatkan keterampilan motorik halus. Siswa dapat melatih koordinasi tangan dan mata untuk mencocokkan kepingan- kepingan puzzle dan menyusunnya menjadi satu gambar.
Kelebihan Puzzle
Untuk mengukur tingkat kemampuan siswa
Sebagai guru, Yuni terus meningkatkan kemampuan dirinya dalam mengukur tingkat kemampuan siswa setelah belajar.
“Kita harus tahu cara mengukur tingkat kemampuan siswa,” ujarnya.
Yuni akan terus menggunakan metode pembelajaran dengan bermain menggunakan puzzle seperti yang selama ini Ia lakukan. Terlebih siswa mengaku senang dengan pembelajaran yang dilakukannya.
Partisipasi siswa
Kelebihan berikutnya dalam menggunakan puzzle yaitu dapat melibatkan partisipasi langsung siswa, mereka aktif terlibat satu sama lain, dan tentu saja pembelajaran tidak membuat siswa bosan.
Siswa dapat berpartisipasi, satu sama lain saling berinteraksi sehingga tercipta pembelajaran yang menyenangkan.
“Model-model pembelajaran aktif seperti ini, saya terinspirasi dari pelatihan yang saya ikuti dari Program PINTAR Tanoto Foundation,” ujar Yuni.
Berikutnya pembelajaran dengan bermain puzzle dapat membuat siswa senang, mereka lebih cepat memahami pelajaran yang Yuni sampaikan.
Lalu dapat membentuk jiwa bekerja sama antar peserta, karena permainan ini akan dikerjakan secara berkelompok
Langkah-langkah metode pembelajran dengan bermain puzzle yaitu:
Sebelum memulai pembelajaran, guru memberikan materi organ gerak hewan dengan cara bertanya jawab.
Bertanya kepada siswa diperlukan sejauh mana siswa mengetahui materi.
Kemudian guru mengajak siswa bermain puzzle tentang organ gerak pada hewan. Lalu guru mempersiapkan sumber belajar dan media pembelajaran yang akan digunakan saat pembelajaran berlangsung yaitu puzzle bergambar.
Kelompok belajar
Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok dalam satu kelompok berisi 4-5 anak dan setiap kelompok memilih ketua kelompok. Kemudian guru memimpin permainan dan menjelaskan tata cara dan peraturan dalam permainan.
Guru memberikan potongan puzzle yang berisi pertanyaan yang harus dijawab dan disusun siswa kepada setiap kelompok. Siswa menjawab pertanyaan dan menyusun potongan puzzle.
Kelompok yang menyusun paling cepat dan tepat yang jadi pemenang. Siswa kemudian menyampaikan refleksi dari pelajaran yang telah dilaksanakan.
Menurut Keisha Alifah Dayana, pembelajaran yang dilakukan gurunya menyenangkan dengan variasi pembelajaran di dalam kelas, "Kami bisa menyampaikan pendapat di kelompok sekalian bisa bermain dengan puzzle buatan ibu Yuni," kata Keisha.
Sedangkan Muhammad Rizky Ramadhan mengaku hal menarik lainnya adalah ketika mencocokkan satu sama lain dengan temannya, "Seru aja, jadi ingin seperti ini saja pembelajarannya," ujarnya.
Pelajaran ditutup setelah siswa menempelkan kertas refleksi di sudut kelas.
Oleh Nur Kusuma Yuni
Guru SDN 02 Pasar Sarolangun/ guru Mitra Program PINTAR Tanoto Foundation
Riangnya praktik belajar menggunakan puzzle
Senin, 11 April 2022 16:35 WIB