Melbourne (ANTARA) - Harga minyak naik pada awal perdagangan Asia pada Senin pagi, karena permintaan bahan bakar AS, pasokan yang ketat dan dolar AS yang sedikit lebih lemah mendukung pasar, serta ketika Shanghai bersiap untuk dibuka kembali setelah penguncian dua bulan yang memicu kekhawatiran tentang perlambatan tajam dalam pertumbuhan.
"Harga minyak didukung karena pasar bensin tetap ketat di tengah permintaan yang kuat menuju puncak musim mengemudi AS," kata Managing Partner SPI Asset Management, Stephen Innes.
"Kilang-kilang biasanya dalam mode meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan para pengemudi AS di SPBU."
Baca juga: Minyak menguat karena risiko pasokan kalahkan kekhawatiran ekonomi
Musim puncak mengemudi di AS biasanya dimulai pada akhir pekan Memorial Day pada akhir Mei dan berakhir pada Hari Buruh pada September.
Para analis mengatakan meskipun ada kekhawatiran tentang kenaikan harga bahan bakar yang berpotensi mengurangi permintaan, data mobilitas dari TomTom dan Google telah naik dalam beberapa pekan terakhir, menunjukkan lebih banyak orang berada di jalan di tempat-tempat seperti Amerika Serikat.
"Data frekuensi tinggi menunjukkan permintaan terus meningkat," kata analis ANZ dalam sebuah catatan.
Dolar AS yang lebih lemah juga mengirim minyak lebih tinggi pada Senin, karena itu membuat minyak mentah lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.
Baca juga: Minyak jatuh karena ketidakpastian pemulihan permintaan bahan bakar
Namun, keuntungan pasar telah dibatasi oleh kekhawatiran tentang upaya China untuk menghancurkan COVID dengan penguncian, bahkan ketika Shanghai yang akan dibuka kembali pada 1 Juni.
Lockdown di China, importir minyak utama dunia, telah memukul produksi industri dan konstruksi, mendorong langkah untuk menopang perekonomian, termasuk penurunan suku bunga hipotek (KPR) yang lebih besar dari perkiraan pada Jumat (20/5/2022) lalu.
Ketidakmampuan Uni Eropa untuk mencapai kesepakatan akhir tentang pelarangan minyak Rusia atas invasinya ke Ukraina, yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus", juga telah menghentikan kenaikan harga minyak jauh lebih tinggi.