Muara Bulian, Batanghari (ANTARA) - Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Batanghari saat ini kembali menemukan penambahan kasus terhadap hewan ternak yang terpapar PMK.
Pemerintah setempat terus berupaya melakukan sejumlah penanganan untuk mengatasi PMK terhadap ternak masyarakat.
"Untuk sebelumnya kasus PMK ini hanya ditemukan sebanyak 11 kasus, 14 di antaranya telah dipotong paksa dan enam diantaranya sudah dinyatakan sembuh, akan tetapi terhitung sejak tanggal 8 juni kemarin, hingga 15 juni lalu kasus PMK mengalami penambahan sehingga total kasus menjadi 41 ekor," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Batanghari, Dokter hewan Tuanku Hafiq, Jum'at, (17/06/2022).
Kasus penyakit mulut dan kuku terhadap hewan ternak di Kabupaten Batanghari saat ini terus mengalami penambahan kasus. Adanya penambahan kasus tersebut diketahui setelah pihak Dinas Perkebunan dan Peternakan setempat melakukan pemeriksaan hewan ternak secara intens, yang menemukan sebanyak 30 ekor hewan positif terpapar PMK.
Sementara itu, penemuan kasus terbaru ini tersebar di tiga Kecamatan yaitu Kecamatan Bajubang, Muara Bulian dan Tembesi. Sedangkan untuk jenis hewan yang terpapar tersebut 25 ekor sapi dan lima diantaranya adalah kerbau.
"Untuk hewan yang sakit PMK ini juga merupakan hewan ternak yang di beli warga dari luar Kabupaten Batanghari," ujarnya
Lima kerbau di Batanghari terindikasi kena PMK, Dinkes terus memantau
Jumat, 17 Juni 2022 18:09 WIB