Bali (ANTARA) - Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury mengungkapkan melonjaknya harga minyak dunia menjadi alasan untuk tidak menunda pelaksanaan transisi energi.
Dia menambahkan, Kementerian BUMN mendorong proses dekarbonisasi sebagai salah satu cara melakukan transisi energi. Proses dekarbonisasi bisa dijadikan sebagai sebuah lompatan besar bagi BUMN untuk merealisasikan ketahanan dan kemandirian energi. Dekarbonisasi adalah proses penggantian bahan bakar fosil dengan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.
Pahala mengatakan, ada banyak cara yang dapat dilakukan BUMN dalam melakukan dekarbonisasi, salah satunya bersinergi dengan sejumlah pihak.
“Transisi energi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari karena Indonesia sudah menetapkan target mencapai emisi net zero pada 2060 dan pengurangan emisi 32 persen pada 2030. Jadi saya rasa bagaimana BUMN mengembangkan portofolio untuk mengurangi emisi karbon, bisa secara individu atau sinergi dengan ekosistem BUMN,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Energy Division Department Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank atau ADB) Toru Kubo mengatakan, ADB sudah meluncurkan Energy Transition Mechanism (ETM) untuk membantu mengurangi ketergantungan sejumlah negara terhadap energi fosil dan beralih ke energi bersih.
“Pembiayaan menjadi isu yang krusial dalam transisi dari energi fosil ke energi baru dan terbarukan. Karena itu harus ada blended financing yang membuat kreditor bisa menerima dana untuk program mengurangi emisi gas rumah kaca namun di sisi lain juga harus ditetapkan harga karbon yang baik,” kata Kubo.
ADB sudah bekerja sama dengan Indonesia, Filipina, dan Vietnam dalam melakukan transisi energi. Selain itu, ADB juga bekerja sama dengan institusi finansial regional dan global untuk membentuk Asset Regeneration Platform untuk meningkatkan investasi yang bankable di sektor perubahan iklim.
Kementerian BUMN menyelenggarakan SOE International Conference: Driving Sustainable and Inclusive Growth pada 17-18 Oktober 2022 di Nusa Dua, Bali.
Event ini bagian dari Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) Road to G20. SOE International Conference diselenggarakan sebagai komitmen pemerintah untuk mendukung implementasi aspek Environment, Social, and Governance (ESG) dan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya di sektor kesehatan, inklusi keuangan, transformasi digital, dan transisi energi.