Jambi (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jambi masih mengandalkan program Dua Miliar Satu Kecamatan (Dumisake) untuk mengurangi pengangguran di daerah itu yang dalam catatan Badan Pusat Statistik setempat sekitar 7,3 ribu orang.
"Program Dumikase selain untuk mengentaskan kemiskinan juga bertujuan mengurangi pengangguran di daerah, di mana program ini tersebar di beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan pemprov dan pemkab/pemkot," kata Sekretaris Daerah Provinsi Jambi Sudirman di Jambi, Selasa.
Program Dumisake yang tersebar pada beberapa OPD, seperti bentuk pelatihan kerja yang dilaksanakan oleh Disnakertrans, bantuan modal buat emak-emak, bantuan sosial dan hibah, bantuan bibit, bantuan ternak dan kandang serta beasiswa dan lainnya yang digagas oleh Gubernur Al Haris sebagai bukti nyata keberpihakan Pemprov Jambi untuk menyejahterakan warganya
"Untuk besarnya dana itu tersebar pada beberapa OPD seperti Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Pertanian, Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi dan UKM serta beberapa OPD lainnya yang bisa mengurangi angka pengangguran dan menekan kemiskinan di daerah," kata dia.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi mencatat terjadinya penurunan pengangguran di daerah itu sejak Agustus 2021 dari 83 ribu orang menjadi 7,3 ribu orang saat ini.
BPS Provinsi Jambi menyebutkan saat ini ada 2,78 juta warga setempat dikategorikan penduduk usia kerja. Pekerja penuh atau yang bekerja 1,1 juta orang atau naik 108 orang dari tahun sebelumnya, pekerja paruh waktu 0,55 juta orang atau turun 21 ribu orang, dan setengah pengangguran 0,13 juta orang atau turun 36 ribu orang.
BPS juga mencatat sektor pertanian masih menjadi penyerap tenaga kerja tertinggi bagi masyarakat Jambi yang mampu menyerap 862 ribu tenaga kerja, diikuti usaha industri yang menyerap 94 ribu tenaga kerja. Di tingkat kabupaten dan kota diketahui bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tertinggi di Kota Jambi, yakni 8,95 persen dan terendah di Kabupaten Tanjungjabung Timur 1,32 persen. Secara umum, TPT di kabupaten dan kota di daerah itu menurun, kecuali di Kerinci dan Tanjungjabung Barat.