Jambi (ANTARA) - Pemerintah Kota Jambi melakukan pemetaan lokasi rawan banjir sebagai upaya antisipasi penanganan banjir di daerah itu.
"Dari 11 kecamatan tersebut, lima di antaranya merupakan kawasan rawan banjir," kata Sekretaris Daerah Kota Jambi A Ridwan di Jambi, Sabtu.
Dia mengatakan Pemerintah Kota Jambi melakukan antisipasi musibah banjir ini mengingat pada pertengahan Desember mendatang, intensitas hujan di Kota Jambi diprediksi meningkat.
“Ini perlu kita ambil langkah-langkah kongkrit. Seperti perbaikan dan pembersihan drainase, dan hal lainnya,” katanya menerangkan
Dia mengungkapkan, adapun wilayah di dalam Kota Jambi yang rawan musibah banjir seperti, Kecamatan Danau Sipin, Telanaipura, Jambi Timur, Jelutung dan Kota Baru.
“Lima kecamatan yang dianggap rawan banjir tersebut, berada di pinggiran Sungai Batanghari dan aliran anak sungai. Sehingga jika sungai Batanghari meluap maka lima kecamatan itu terdampak banjir,” katanya menambahkan.
Namun demikian, saat ini situasinya masih aman terkendali. Pasalnya debit Sungai Batanghari mulai turun.
“Meski demikian antisipasi banjir tetap disiagakan. Sebab saat ini masih memasuki musim hujan,” jelasnya.
Lanjutnya, Pemkot Jambi saat ini baru melakukan pendataan daerah rawan banjir. Namun, pendirian posko evakuasi banjir belum didirikan.
“Posko tersebut baru akan dibuat jika debit sungai Batanghari memasuki siaga satu," katanya menambahkan.
Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD ) Jambi melakukan mitigasi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, dan puting beliung di daerah tersebut mengingat saat ini sudah musim hujan.
Ini sesuai update cuaca dari BMKG yang sudah memberikan rilis di mana November sudah musim penghujan dengan intensitas hujan sudah masuk kategori lebat hingga tinggi dan prediksi berlangsung hingga Januari 2023.