Singapura (ANTARA) - Harga minyak tergelincir di awal perdagangan Asia pada Jumat pagi, karena dolar AS memangkas beberapa penurunannya, sedangkan pelonggaran pembatasan COVID-19 di dua kota di China membatasi penurunan.
Dolar AS, yang biasanya diperdagangkan terbalik dengan minyak, bergerak lebih tinggi setelah merosot ke posisi terendah 16 minggu terhadap sekeranjang mata uang utama menyusul data yang menunjukkan belanja konsumen AS meningkat dengan solid pada Oktober.
Namun, kedua harga acuan minyak berada di jalur untuk kenaikan mingguan pertama mereka setelah penurunan tiga minggu berturut-turut, karena pembatasan COVID-19 dilonggarkan di dua kota besar China.
Kota Guangzhou dan Chongqing mengumumkan pelonggaran pembatasan COVID pada Rabu (30/11/2022).
Sementara itu, Uni Eropa untuk sementara menyetujui batas harga 60 dolar AS per barel untuk minyak lintas laut Rusia dengan mekanisme penyesuaian untuk mempertahankan batas tersebut pada 5,0 persen di bawah harga pasar, menurut diplomat dan dokumen yang dilihat oleh Reuters.
Semua pemerintah Uni Eropa harus menyetujui perjanjian tersebut dalam prosedur tertulis paling lambat pada Jumat. Polandia, yang telah mendorong agar batas itu serendah mungkin, belum mengonfirmasi akan mendukung kesepakatan itu, kata seorang diplomat Uni Eropa.