Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto menyatakan Indonesia mendorong Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) menjadi jangkar stabilitas perekonomian global melalui keketuannya dalam ASEAN 2023.
Indonesia sendiri mendapatkan mandat untuk memegang Chairmanship ASEAN 2023 dalam KTT ASEAN di Kamboja pada 13 November 2022.
Indonesia melalui kepemimpinan dalam ASEAN 2023 akan mengusung tema bertajuk "ASEAN Matters: Epicentrum of Growth."
ASEAN Matters terdiri dari tiga elemen penting yakni penguatan terhadap kapasitas dan efektivitas ASEAN, persatuan ASEAN, serta sentralitas ASEAN.
Sementara epicentrum of growth terkait dengan peran ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan dan dunia yang terdiri dari empat elemen penting yaitu arsitektur kesehatan, ketahanan energi, ketahanan pangan, dan stabilitas keuangan.
Secara rinci Indonesia mengangkat tiga isu prioritas bidang ekonomi meliputi recovery and rebuilding, digital economy, dan sustainability yang implementasinya diterjemahkan ke dalam 16 Priority Economic Deliverables (PED) selama 2023.
”Keketuaan Indonesia di ASEAN akan menitikberatkan pada penanganan krisis multidimensi seperti krisis pangan, energi, dan keuangan,” ujar Menko Airlangga Hartarto.
Indonesia juga akan berupaya untuk memperkuat posisi ASEAN sebagai kawasan yang stabil dan damai sekaligus menjunjung tinggi hukum internasional.
Selain itu Indonesia berupaya memperkuat kerja sama sehingga ASEAN mampu menjadi kawasan yang kuat, inklusif dan memiliki pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Melalui peran penting sebagai Chairmanship ASEAN 2023 maka semakin menegaskan posisi Indonesia sebagai global middle power. Hal itu secara substansial akan mampu mempengaruhi agenda global sekaligus menjadi bagian dari solusi permasalahan global.
“Bapak Presiden Joko Widodo percaya pada 2045 ASEAN akan menjadi kelompok negara yang lebih adaptif, responsif dan kompetitif sejalan dengan agenda global ASEAN,” tegas Menko Airlangga Hartarto.