Muara Sabak, Jambi (ANTARA) - Penyerapan beras Aparatur Sipil Negara di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi terhitung bulan Januari 2023n mengalami penurunan dari 28 ton menjadi 26,17 ton pada 2022 jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tanjabtim Fajar Alamsyah mengatakan pengurangan serapan itu lantaran terjadi penurunan permintaan dari setiap Organisasi Perangkat Daerah di wilayah setempat.
"Jadi pengurangan itu terjadi akibat adanya ASN yang pensiun atau yang meninggal dunia per Desember ataupun Januari 2023," katanya.
Untuk penyaluran beras ASN, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tanjabtim bekerja sama dengan tujuh penyalur yang ada di Bumi Sepucuk Nipah Serumpun Nibung ini.
"Jadi bukan kami sendiri yang menyalurkan beras ASN ini, tapi melalui pihak ketiga, dengan beras yang disalurkan dibeli dari petani Tanjabtim," jelasnya.
Dia menerangkan, bahwa beras ASN ini adalah program Bupati dan Wakil Bupati Tanjabtim sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Bupati Nomor 6 Tahun 2017 yang diubah menjadi Peraturan Bupati Nomor 3 Tahun 2020 tentang fasilitasi pemasaran beras produksi petani lokal di kalangan ASN dan aparatur desa.
"Program ini sudah berjalan sejak tahun 2017 silam sampai dengan per Desember 2022, dengan serapan beras ASN yang sudah tercapai sekitar kurang lebih 2.139 ton," katanya.
Terkait volume penyaluran beras ASN pada masa mendatang, menurutnya tak dapat dipastikan karena tergantung dengan permintaan dari masing-masing OPD.
"Intinya, kita hanya menerima berapa jumlah permintaan, setelah itu kita sampaikan ke distributor, dan pihak distributor yang menyalurkan," ujar dia.