Jambi (ANTARA) - Nelayan pesisir Kabupaten Tanjungjabung Timur memperoleh tangkapan ikan terbanyak di Provinsi Jambi dengan kontribusi hingga 80 persen dibandingkan sentra perikanan lainnya di daerah setempat.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tanjungjabung Timur (Tanjabtim) Hendri di Tanjabtim, Rabu, mengatakan, pada 2022 tercatat 26.541 ton ikan yang diperoleh nelayan dari perairan tangkap laut dan daratan.
Produksi itu juga meningkat dibandingkan tahun 2021 yakni 26.192 ton ikan.
“Nilainya tentunya mencapai miliyaran rupiah,” kata dia.
Kabupaten Tanjabtim menjadi penyumbang terbesar produksi perikanan tangkap laut di Provinsi Jambi karena sumbangsih dari nelayan di Kecamatan Nipah Panjang hanya 7.132 ton, Kecamatan Sadu sebanyak 6.122 ton, Kecamatan Muara Sabak Timur 5.352 ton, Kecamatan Kuala Jambi 3.454 ton dan Kecamatan Mendahara 2.441 ton.
"Paling banyak penyumbang tangkapan ikan laut adalah warga Kecamatan Nipah panjang, wajar saja karena nelayan paling banyak ada di sana. Kemudian penyumbang tangkapan ikan terbesar kedua dari Kecamatan Sadu," kata Hendri.
Dari 11 Kecamatan di Tanjabtim, ada lima kecamatan yang posisinya berada di pesisir perairan Tanjabtim yang sebagian besar masyarakat bekerja sebagai nelayan perairan tangkap laut.
Selain perairan tangkap laut, warga setempat juga mengusahakan perikanan budidaya ikan air tawar, yang mana pada 2022 memproduksi 2.796 ton, atau menjadi penyumbang terbesar kedua produksi perikanan di kabupaten itu.
Budidaya ikan air tawar menyumbang 20 persen hasil perikanan Tanjabtim yang disumbang oleh pembudidaya di Kecamatan Sabak Timur, Kecamatan Geragai dan Kecamatan Berbak.
Produksi dari perikanan tangkap laut dan budidaya ini pada umumnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jambi.
Selain itu, ada pula yang dikirim ke provinsi lain hingga diekspor untuk jenis ikan tertentu yang berkualitas tinggi seperti bawak dan udang seperti ke Batam, Jakarta dan Singapura.