Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pangan Nasional atau Bapanas Arief Prasetyo Adi mengungkapkan pemanfaatan teknologi pertanian berpotensi mendukung ketahanan pangan nasional.
Ia mengatakan teknologi on-farm di antaranya meliputi teknologi riset dan produksi bibit unggul yakni produktivitas tinggi, tahan terhadap hama penyakit, dan toleran terhadap cekaman lingkungan.
Kemudian, teknologi pemupukan 5T (tepat jenis, dosis, waktu, cara, dan sasaran) berdasarkan fase tumbuh dengan pemanfaatan rapid soil test dan drone.
Teknologi on-farm lainnya adalah teknologi drip irrigation dan desalinasi untuk memitigasi pemenuhan kebutuhan air tanaman seiring dengan perubahan iklim.
Lalu, teknologi pemeliharaan precision farming melalui aplikasi insektisida, fungisida, herbisida, dan pupuk pelengkap cair (PPC) sesuai dengan kebutuhan tepat waktu dan tepat dosis.
Sedangkan, teknologi off-farm antara lain teknologi peningkatan efisiensi produksi dan rendemen, teknologi peningkatan value added hasil panen, traceability dalam rantai pasok, serta teknologi untuk memperpanjang masa simpan produk pangan.
Menurut Arief, dalam menangani komoditas pangan strategis perlu memperhatikan karakteristik dan umur simpan bahan pangan, termasuk daging, bawang, cabai, dan telur.
"Alhamdulillah, Bapanas baru berdiri setahun telah memiliki 19 sarana dan prasarana rantai dingin yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan rincian 7 cold storage, 3 unit air blast freezer, 6 unit refeer container, dan 3 heat pump dryer," katanya.
Bapanas, lanjutnya, akan terus mengembangkan sarana dan prasarana rantai dingin tersebut, terutama di wilayah Indonesia bagian timur.