Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman meminta prajurit TNI AD yang akan diberangkatkan ke Papua agar jangan melanggar aturan di daerah tugas.
“Para istri, doakan suaminya yang bertugas, juga doakan seluruh prajurit agar selamat dan berhasil dalam penugasannya. Tugas operasi merupakan panggilan tugas negara yang juga merupakan suatu kehormatan bagi prajurit,” katanya kepada keluarga prajurit yang ikut hadir dalam pengarahan.
Kepala Staf TNI AD itu datang langsung ke Markas Yonif PR 433/JS/3 Kostrad di Maros, Senin, untuk meninjau langsung kesiapan pasukan, dan memberi arahan kepada mereka yang akan diberangkatkan ke Papua menjaga perbatasan.
Dalam kunjungan itu, Dudung mendengar paparan dari Komandan Yonif PR 433/JS/3 Kostrad Letkol Inf Laode Muhammad Idrus, dilanjutkan dengan pengecekan gelar pasukan.
Kepada para prajurit, dia menyampaikan keberhasilan tugas satuan dipengaruhi oleh kepemimpinan komandan satuan (dansat).
“Kepemimpinan komandan satuan mencerminkan bagaimana satuan tersebut menghadapi berbagai tugas yang dibebankan. Jaga moril prajurit, pastikan segala kebutuhan prajurit terpenuhi sehingga tugas dapat dilaksanakan dengan baik,” kata Jenderal Dudung.
Oleh karena itu, dia meminta jajarannya segera mengajukan ke atasannya dan Mabes TNI AD apabila ada tambahan perlengkapan alat untuk mendukung tugas di Papua.
“Tidak ada perlengkapan yang didukung atas upaya sendiri. Ajukan! Nanti saya dukung,” kata Dudung, yang disambut suara riuh tepuk tangan para prajurit.
Dalam kegiatan mengecek kesiapan prajurit di Maros, Kasad didampingi oleh Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak, Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso, dan Pangdiv 3 Kostrad Mayjen TNI Choirul Anam.
Prajurit Batalyon Infanteri Para Raider 433/Julu Siri yang akan diberangkatkan ke Papua nantinya akan menggantikan pasukan yang telah bertugas selama 1 tahun atau lebih di Bumi Cendrawasih. Penugasan itu merupakan tindak lanjut dari rencana Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono yang ingin merotasi pasukan di Papua.