Jambi (ANTARA) - Pemerintah Kota Jambi menghimpun dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan yang ada di daerah tersebut hingga mencapai Rp9 miliar sejak Januari hingga Mei 2023.
Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Jambi Evridal Asri di Jambi, Selasa mengatakan, saat ini hampir 300 pelaku usaha telah tergabung dalam forum CSR. Hanya saja 35 persen yang aktif setiap tahun menyalurkan dana sosial.
"Pada dasarnya semua sudah menyalurkan, akan tetapi memang ada yang tidak rutin," kata dia.
Tidak hanya mengandalkan dana APBD, pembangunan yang dilakukan Pemkot Jambi juga diupayakan dengan merangkul perusahaan yang beroperasi di Kota Jambi, yakni melalui dana CSR.
Dana itu kemudian disalurkan untuk beragam kebutuhan pembangunan di Kota Jambi. Pemerintah tidak menerima dalam bentuk uang saja, melainkan juga dalam bentuk barang yang langsung disalurkan melalui beberapa sektor. Di antaranya sektor pendidikan, sanitasi, sarana prasarana sekolah, estetika kota, kebersihan lingkungan, sarana UMKM hingga sosial keagamaan.
Ia mengatakan, perhimpunan dana CSR mengalami peningkatan. Sejak tahun 2015 lalu, pelaku usaha yang berkoordinasi atau bermitra dengan pemkot Jambi dalam penyaluran CSR mulai meningkat.
Kata Evridal, sebenarnya CSR tidak bisa ditargetkan. Karena terkadang ada perusahaan yang sedang lesu, ada yang bermasalah dan lain sebagainya.
Selain itu ada pula perusahaan yang sudah menyalurkan namun tidak melaporkan.
Pemkot Jambi menjamin pelaku usaha untuk berinvastasi dengan aman dan nyaman. Pemerintah juga telah membentuk Forum CSR, yang bertujuan sebagai wadah/sharing bagi pelaku usaha. Selain itu juga bisa menjadi ajang silaturahmi sesama pelaku usaha dan juga pemerintah.
Pelaku usaha tinggal pilih 9 program yang telah disepakati tadi. Ada sektor pendidikan, sanitasi, sarana prasarana sekolah, kesehatan, estetika kota, kebersihan lingkungan, sarana UMKM hingga sosial keagamaan.
Pemkot Jambi mempersilahkan perusahaan untuk menyalurkan CSR bersama-sama atau dilakukan sendiri.