Jambi (ANTARA) - Universitas Jambi (Unja) menurunkan tim kunjungan untuk mengecek kebenaran data bagi calon mahasiswa penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K) agar program tersebut tepat sasaran.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Teja Kaswari di Jambi, Jumat, mengatakan kunjungan ke rumah calon penerima KIP-K ini merupakan bagian dari seleksi bagi para penerima beasiswa tersebut.
"Tim visitasi penerima KIP-K ini turun langsung ke rumah calon penerima KIP-K untuk melihat langsung kelengkapan dokumen dan kehidupan sehari-hari pendaftar KIP-K ini. Pelaksanaan visitasi dimulai pada tanggal 6 Juli 2023 sampai 19 Juli 2023," katanya.
Kegiatan visitasi ini merupakan bentuk dari transparansi dalam melakukan verifikasi data dan meminimalisir adanya data yang dipalsukan, sehingga beasiswa KIP-Kuliah dapat disalurkan dengan tepat sasaran yaitu bagi calon mahasiswa yang berprestasi dan berasal dari keluarga tidak mampu secara ekonomi.
Terdapat 126 orang tim yang diturunkan dalam visitasi penerima KIP-K ini. Tim dibagi menjadi 17 tim yang akan disebar ke lima provinsi yaitu Provinsi Jambi, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Riau.
Tercatat calon mahasiswa pendaftar program KIP-K pada Unja sebanyak 2.136 calon mahasiswa, sedangkan kuota yang diberikan oleh Puslabdik kepada Unja sampai saat ini sebanyak 687 mahasiswa.
Para penerima KIP-K harus mempunyai syarat antara lain memiliki KIP SMA/SMA, atau termasuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau menerima bansos Kemensos.
Selain itu, termasuk dalam daftar kelompok masyarakat miskin maksimal pada desil 3 pada Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) yang ditetapkan oleh Kemenko PMK, dan mahasiswa dari panti sosial atau panti asuhan atau memenuhi persyaratan miskin atau rentan miskin.
Baca juga: Unja dan PetroChina tingkatkan kerja sama pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat
Baca juga: Ribuan calon mahasiswa baru ikuti seleksi jalur Mandiri masuk Unja
Baca juga: Tim teknik geologi Unja suport Heopark Merangin masuk UNESCO Global Geopark