Jambi (ANTARA) -
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi melakukan kerja sama bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, serta peningkatan kualitas SDM, terkait penanganan stunting dan Program Bangga Kencana.
Kepala BKKBN Provinsi Jambi Putut Riyatno di Jambi, Jumat, mengatakan UIN Sultan Thaha Saifuddin dan Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi dapat berkolaborasi melalui Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).
"UIN sebagai Perguruan Tinggi Peduli Kependudukan (PTPK) di Provinsi Jambi menjadi kampus yang mampu mengintegrasikan Program Bangga Kencana ke dalam perkuliahan, kegiatan kemahasiswaan, penelitian, dan pojok kependudukan, dalam rangka menumbuhkan wawasan kependudukan dan pembangunan keluarga kepada generasi muda," katanya.
Salah satu kegiatan PTPK yang dapat diimplementasikan dalam kegiatan kemahasiswaan adalah Program KKN Mahasiswa Penting (Mahasiswa Peduli Stunting) di kabupaten/kota yang merupakan wujud pembelajaran mahasiswa dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat dengan mengangkat tema stunting.
Selanjutnya, kata dia, Kampung Keluarga Berkualitas yang ada di Provinsi Jambi dapat dijadikan sebagai laboratorium bagi perguruan tinggi dan institusi pendidikan untuk melakukan penelitian dan studi lanjut mengenai Program Bangga kencana.
Pihaknya mengharapkan dukungan dan kerja sama yang baik dari perguruan tinggi dalam Program Bangga Kencana dan program percepatan penurunan stunting ini sehingga peningkatan kualitas keluarga dapat terwujud.
Sementara itu Rektor UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi Prof Su'aidi mengapresiasi kerja sama yang kembali dilakukan antara UIN dan BKKBN. Dia berharap program-program dalam kesepakatan bisa segera diimplementasikan di lapangan oleh mahasiswa bersama BKKBN
Selanjutnya, kata Putut, pemerintah juga telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Untuk Provinsi Jambi prevalensi stunting berada pada angka 22,4 persen, lebih rendah dari angka nasional, dimana ditargetkan menjadi 12,74 persen pada tahun 2024 sesuai indikator dan target prioritas nasional 2023.