Jambi (ANTARA) - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jambi Unja mengadakan seminar nasional dengan tema “Transformasi Pembangunan Daerah dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Pemanfaatan Teknologi Kecerdasan Buatan”. Acara dilaksanakan secara hybrid melalui zoom meeting dan luring di Jambi, Rabu (18/10).
Acara dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Kamid dan menghadirkan 5 pemateri yaitu, Kepala Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Agus Kuncoro,Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Muktamar Hamdi, Koordinator Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi dari Kemendikbudristek Luthfi Ilham Ramdhani, Dosen Universitas Sebelas Maret Mohtar Yunianto, dan Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Unja Jefri Marzal.
Ketua Pelaksana Yulia Monita mengatakan seminar ini bertujuan sebagai wahana bagi para peneliti, praktisi, dan pemangku kepentingan dalam berbagi pengetahuan terkait perkembangan teknologi Artificial Intelligence (A.I.) untuk mendukung pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Seminar ini tidak hanya menjadi wadah untuk mendiskusikan perkembangan terbaru dalam bidang kecerdasan buatan tetapi juga akan menjadi platform untuk membangun kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak yang terlibat dalam upaya mewujudkan transformasi pembangunan yang berkelanjutan,” kata dia.
Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Kamid mengatakan bahwa saat ini A.I. dapat membawa pengaruh positif dan negatif maka fokus para pendidik saat ini adalah menanamkan nilai-nilai karakter kepada mahasiswa.
“Seminar hari ini sangat luar biasa karena perkembangan teknologi yang begitu masif di sekitar kita. Disatu sisi bahwa kecerdasan buatan ini sangat besar manfaatnya dan sangat membantu aktivitas kita, tetapi di kalangan akademisi ini juga menjadi tantangan tersendiri,” kata dia.
Menurut Kamid peran pendidik saat ini menanamkan nilai-nilai karakter kepada peserta didik bukan sekedar mengajar materi itu juga bisa dicari melalui Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh seluruh pemateri dan sesi diskusi serta tanya jawab. Lalu dilanjutkan dengan seminar panel yang dibagi ke berbagai ruangan yang berbeda dengan terdapat 171 pemakalah.