Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit baru pada triwulan III 2023 terindikasi meningkat, yang tercermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru sebesar 95,4 persen, lebih tinggi dibandingkan 94 persen pada triwulan sebelumnya.
Pada triwulan IV 2023, penyaluran kredit baru diproyeksikan melanjutkan tren peningkatan dengan SBT prakiraan penyaluran kredit baru sebesar 96,4 persen.
Erwin menuturkan standar penyaluran kredit pada triwulan IV 2023 diperkirakan sedikit lebih ketat dibandingkan periode sebelumnya. Hal tersebut terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) positif sebesar 0,1 persen.
Kebijakan penyaluran kredit diproyeksikan lebih ketat, antara lain pada aspek agunan dan persyaratan administrasi. Di sisi lain, suku bunga kredit dan biaya persetujuan kredit diperkirakan tetap longgar.
Hasil survei BI menunjukkan responden tetap optimis terhadap pertumbuhan kredit ke depan. Responden memperkirakan pertumbuhan kredit pada 2023 sebesar 10,7 persen secara year on year (yoy), meski tidak setinggi realisasi pertumbuhan kredit pada 2022 sebesar 11,4 persen (yoy).
Optimisme tersebut antara lain didorong oleh prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan serta relatif terjaganya risiko penyaluran kredit.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia terus bertumbuh solid di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II 2023.
Pada kuartal II tahun ini, besaran produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku tercatat sebesar Rp5.226,7 triliun, sedangkan PDB atas dasar harga konstan mencapai Rp3.075,7 triliun.