Jakarta (ANTARA) - Survei Permintaan dan Penawaran Perbankan Bank Indonesia (BI) melaporkan penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Desember 2022 terindikasi meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
SBT merupakan jawaban responden dikalikan dengan bobot kreditnya (total 100 persen), selanjutnya dihitung selisih antara persentase responden yang memberikan jawaban meningkat dan menurun.
Faktor utama yang mempengaruhi perkiraan penyaluran kredit baru dalam periode tersebut, menurut dia, yaitu permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain.
Selain itu ia mengungkapkan permintaan pembiayaan korporasi pada Desember 2022 juga terindikasi meningkat, yang tercermin dari SBT pembiayaan korporasi sebesar 21,5 persen, lebih tinggi dari SBT November 2022 sebesar 13,2 persen.
Erwin menyebut mayoritas sumber pembiayaan terutama bersumber dari dana sendiri, diikuti oleh pinjaman/utang dari perusahaan induk, pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik, dan penambahan kredit baru ke perbankan dalam negeri.
Di sisi rumah tangga, kata dia, permintaan pembiayaan baru juga terindikasi tumbuh positif pada Desember 2022. Mayoritas rumah tangga mengajukan jenis pembiayaan berupa Kredit Multi Guna dan memilih bank umum sebagai sumber utama penambahan pembiayaan.
Ia mengatakan sumber pembiayaan lainnya yang menjadi preferensi rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan antara lain koperasi dan leasing.