Jakarta (ANTARA Jambi) - Realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) sektor Industri Kecil Menengah (IKM) periode Januari sampai dengan Agustus 2012 hanya 2,5 persen.
"Selama ini, pihak perbankan tidak mau mengalami kerugian dengan menyalurkan KUR langsung ke IKM. Bank hanya memberikan bantuan KUR kepada IKM yang sudah memiliki kualitas dan memiliki pasar yang besar," kata Direktur Jenderal (Dirjen) IKM, Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Euis Saedah, di Jakarta, Senin.
Pemerintah mengharapkan IKM dapat membentuk satu konsorsium untuk memperoleh bantuan KUR.
"Beberapa IKM bisa bergabung dengan membentuk konsorsium bersama agar pihak bank mau menyalurkan KUR. Dana yang diperoleh dari bank, nantinya bisa dibagikan kepada anggota konsorsium," paparnya.
Pasar IKM di Indonesia masih didominasi oleh produsen dari Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Hingga akhir tahun, pertumbuhan IKM diperkirakan lima persen sampai dengan enam persen dengan basis industri makanan, garmen dan fesyen di Pulau Jawa," ujarnya.
Euis menambahkan, 30 persen pertumbuhan IKM dikontribusikan dari sektor makanan dan minuman.
"Tercatat ada 1.000.000 IKM makanan dan minuman yang merupakan sektor andalan penopang pertumbuhan. Sangat wajar jika perbankan memberikan fasilitas KUR bagi sektor IKM," katanya.(Ant)