Jakarta (ANTARA) - Sebanyak dua ruas tol baru yang menjadi bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera yaitu Tol Indrapura - Lima Puluh dan Tol Tebing Tinggi - Indrapura dijadwalkan beroperasi mulai tanggal 10 November 2023 mendatang pada pukul 10.00 WIB.
“Hutama Karya akan mengoperasikan Jalan Tol Indrapura - Lima Puluh, sementara Hamawas mengoperasikan Jalan Tol Tebing Tinggi – Parapat Seksi 1 Tebing Tinggi – Junction Indrapura," kata Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Tjahjo menjelaskan dua ruas tol ini sebelumnya telah melalui Uji Laik Fungsi (ULF) pada tanggal 22 – 25 Agustus 2023 dan telah memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Hal tersebut dibuktikan dengan dikeluarkannya Sertifikat Laik Operasi (SLO) pada tanggal 8 September 2023 untuk Jalan Tol Indrapura - Lima Puluh dan untuk Jalan Tol Tebing Tinggi - Indrapura pada tanggal 19 September 2023.
Dari sisi fasilitas, ungkap Tjahjo, Tol Indrapura - Lima Puluh dilengkapi dengan 4 gardu tol, 29 unit CCTV, 3 unit VMS, dan 27 unit armada siaga. Sementara pada Jalan Tol Tebing Tinggi - Indrapura dilengkapi 2 gerbang tol, 7 gardu tol, 70 unit CCTV, 4 unit VMS serta 16 unit armada siaga.
“Selama masa sosialisasi, kedua jalan tol ini masih belum dikenakan tarif hingga terbitnya penetapan Kepmen Tarif," kata Tjahjo.
Meskipun beroperasi tanpa tarif, dia mengimbau pengguna jalan untuk tetap melakukan tapping kartu Uang Elektronik (UE) di gerbang tol, memastikan fisik kartu UE dalam kondisi baik dan chip-nya masih berfungsi serta tetap memastikan kecukupan saldonya.
Kedua ruas tol ini nantinya akan saling terintegrasi sehingga pengguna jalan akan mengawali perjalanan dengan masuk ke entrance Jalan Tol Tebing Tinggi - Indrapura terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan ke Jalan Tol Indrapura - Lima Puluh.
“Integrasi jalan tol ini dapat memangkas waktu tempuh dari arah Tebing Tinggi ke daerah Lima Puluh yang sebelumnya lebih dari 1,5 jam menjadi 20 menit saja,” kata Tjahjo.
Kehadiran dua jalan tol ini nantinya akan menghubungkan sentra produksi, meningkatkan perekonomian bagi masyarakat Sumatera Utara khususnya kawasan yang berada di sekitar on/of ramp jalan tol.
Selain itu, juga dapat mempercepat aksesibilitas logistik dari dan ke Kuala Tanjung serta nantinya sebagai backbone ke arah Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei.