Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memulai penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) kepada sejumlah petani yang terdampak puso di Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu.
Bantuan senilai Rp8 juta per satu hektare lahan tersebut diberikan kepada para petani yang lahannya terdampak banjir pada tahun lalu, agar mereka dapat segera melakukan penanaman kembali.
“Agar segera dilakukan penanaman kembali, biaya produksinya sebagian diganti oleh pemerintah,” kata Presiden Jokowi ketika menyampaikan sambutan, seperti disampaikan melalui keterangan tertulis Biro Pers Sekretariat Presiden RI.
Presiden berharap para petani bisa segera memulai penanaman pada awal musim hujan tahun ini.
“Begitu ini nanti keuangannya sudah diselesaikan lewat perbankan, segera dimulai penanaman,” kata dia.
Selain pemberian bantuan, penanaman kembali juga didorong oleh harga gabah yang saat ini tergolong tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Presiden menilai hal tersebut mampu meningkatkan keuntungan para petani.
“Tahun yang lalu harga gabah hanya Rp4.200-4.300 benar? Sekarang Rp7.300. Ada yang Rp7.800, benar ndak? Meningkat sangat tinggi sekali oleh sebab itu segera lah menanam,” tutur dia kepada para petani.
Presiden pun mengatakan bahwa produksi padi dan beras nasional dalam beberapa waktu terakhir juga mengalami penurunan yang diakibatkan oleh perubahan iklim dan gelombang panas yang berkepanjangan.
Oleh karena itu, Presiden kembali menekankan kepada petani setelah mendapatkan BLT Puso untuk segera menanam.
“Jadi yang 16 ribu hektare itu segera ditanam, segera. Pertama mumpung ada air, yang kedua juga sudah tadi yang (bantuan) puso kemarin sudah cair, kemudian yang ketiga mumpung juga harga gabahnya pas tinggi—panjenengan pasti senang sekali,” ujar dia.
BLT Puso di Provinsi Jawa Tengah nantinya akan diserahkan kepada enam ribu petani dengan total luas lahan terdampak seluas 16 ribu hektare.
Turut mendampingi Presiden dalam kunjungan kerjanya ke Pekalongan yakni Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, Pj. Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, dan Bupati Pekalongan Farida Arafiq