Serangan tersebut terjadi pada Jumat malam (22/12) di Desa Gatumba di Provinsi Bujumbura, Burundi, "menargetkan sebagian besar perempuan dan anak-anak," kata juru bicara pemerintah Burundi Jerome Niyonzima melalui pernyataan.
Sembilan rumah menjadi sasaran para penyerang, katanya.
Presiden Burundi Evariste Ndayishimiye mengutuk serangan tersebut dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban.
Tabara Merah (Red Tabara), sebuah kelompok pemberontak Burundi yang berbasis di Kongo timur, mengeklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Kelompok pemberontak tersebut, yang memerangi pemerintah Burundi sejak 2015, mengeklaim telah membunuh sembilan tentara dan satu polisi.
Sumber: Anadolu
Pembantaian di gereja sebabkan 50 orang tewas di Nigeria