Jambi (ANTARA) - Rapat koordinasi penanganan darurat bencana banjir dan longsor di Provinsi Jambi mencatat hingga Januari 2024 sebanyak 576 desa di provinsi itu terdampak banjir.
Rapat koordinasi yang dipimpin Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, Sudirman, Kamis, berlangsung di Auditorium Rumah Dinas Gubernur Jambi dan dihadiri Deputi BNPB Fajar Setiawan, Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono, Danrem 042/Gapu Brigjen TNI Rachmad serta para pihak terkait.
Dia mengatakan bahwa di Provinsi Jambi setidaknya ada 576 desa atau kelurahan di 87 kecamatan yang terdampak banjir dan masih banyak masyarakat yang tidak bersedia mengungsi karena masalah keamanan dan juga terkait harta benda.
Terkait itu Pemprov Jambi melakukan beberapa upaya dalam menghadapi bencana banjir, yakni pertama terus memantau kondisi cuaca yang informasinya selalu diupdate dari BMKG.
Kedua, melakukan koordinasi dengan pihak terkait dari semua daerah untuk menyediakan peralatan, melakukan penanganan darurat, evakuasi korban terdampak, mendirikan tempat pengungsian, dapur umum dan pos pelayanan kesehatan.
Sekdaprov Sudirman juga mengakui ketersediaan bantuan logistik saat ini sangat terbatas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terdampak banjir di beberapa daerah.
Namun untuk bantuan logistik banjir telah didistribusikan BPBD Provinsi Jambi ke Kabupaten Kerinci, Kota Sungai Penuh, Kota Jambi, Kabupaten Merangin, Sarolangun, Bungo, Tebo, Batanghari dan Tanjab Timur serta Muaro Jambi.
"Untuk bantuan warga yang terdampak banjir sudah terdistribusi ke 10 kabupaten/kota yang meliputi bantuan paket kebersihan keluarga, perlengkapan makan, lauk pauk dan lainnya," katanya.