Jambi (ANTARA) - Khairul Suhairi resmi menjabat sebagai Direktur Utama Bank Jambi setelah diambil sumpah jabatannya dan dilantik oleh Gubernur Jambi Al Haris, Kamis.
Khairul adalah mantan Direktur Pemasaran dan Syariah Bank Jambi sejak 2020-2024. Namun pada 9 Mei 2023 berdasarkan hasil rapat Dewan Komisaris dirinya ditunjuk sebagai Plt Direktur Utama.
Khairul yang sudah berkecimpung di dunia perbankan khususnya bank daerah menamatkan pendidikannya hingga S2 di Universitas Jambi.
Dalam perjalanan karir nya, dia beberapa kali menjabat Pemimpin Kantor Cabang Bank Jambi di daerah hingga menduduki jabatan Direktur Pemasaran.
Gubernur Al Haris dalam sambutannya mengatakan Bank Jambi sebagai bank daerah harus memberikan harapan terbaik kepada seluruh warga Jambi.
Pasalnya ekonomi Jambi hingga hari ini sangat membutuhkan peran Bank Jambi di tengah-tengah masyarakat. Agar ketimpangan-ketimpangan di dalam masyarakat baik itu kalangan bawah, menengah dan atas, bisa semakin hari semakin baik.
Menurut Haris, Bank Jambi harus membaca persoalan antar bank karena ke depan tantangannya semakin bijak dan luar biasa. Bank Jambi diharapkan juga mampu berinovasi dan bersaing dengan dengan bank lainnya.
Gubernur Al Haris berharap Dirut Bank Jambi yang baru, jajaran komisaris serta direksi agar semakin solid karena solid adalah modal utama dalam bekerja.
“Kalau kita memiliki rasa solidaritas Inysaallah Bank Jambi akan kokoh," katanya.
Sementara itu Khairul usai dilantik menyebut ada beberapa pekerjaan besar yang harus diselesaikan antara lain pembangunan gedung Bank Jambi.
“Rencana kita ada membangun tiga gedung dimana pada tahun ini dua gedung lebih dahulu yaitu kantor cabang utama yang di depan Gedung Mahligai dan kantor cabang Muaro Bungo,” kata Khairul.
Pekerjaan yang lain seperti pemenuhan modal inti pada 2024 ini sampai Rp3 triliun. Terkait hal ini, Bank Jambi sudah bekerja sama dengan Bank Jabar Banten .
"Nanti akan melakukan kerjasama dengan dalam bentuk Kelompok Usaha Bank (KUB) sampai nanti pemegang saham mampu untuk memenuhi sampai dengan Rp3 triliun," kata Khairul.