Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai turunnya hujan lebat yang dapat disertai petir atau kilat di sejumlah titik di 29 provinsi di Tanah Air pada Minggu.
Berdasarkan peringatan dini cuaca yang dimuat dalam situs BMKG, sebagaimana dipantau di Jakarta, Minggu pagi, hujan berintensitas lebat itu diprakirakan turun di sejumlah titik di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.
Berikutnya, ada pula Provinsi Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Utara. Lalu, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Selain hujan lebat, BMKG juga mengingatkan masyarakat agar mewaspadai potensi angin kencang di wilayah Jawa Barat, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Tenggara.
Selanjutnya, BMKG juga memasukkan sejumlah wilayah dalam kategori waspada dampak hujan lebat, seperti banjir. Wilayah itu meliputi Provinsi Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.
Berikutnya adalah Provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.
Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati telah menyampaikan terdapat potensi terjangan angin kencang, kilat, petir, hujan lebat hingga gelombang tinggi di wilayah Indonesia sampai dengan 11 April 2024.
“Dalam menuju 11 April ini ada variasi yaitu pada 4-7 April diprediksi ada wilayah yang mengalami angin kencang, gelombang tinggi, kilat, dan petir,” katanya.
Dwikorita menyebutkan beberapa wilayah pada 4–7 April 2024 diperkirakan mengalami angin kencang, gelombang tinggi, kilat, dan petir yakni Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Bangka, dan Lampung.
Menurut dia, potensi angin kencang, kilat, petir, hujan lebat, dan gelombang tinggi tersebut diakibatkan oleh beberapa fenomena. Di antaranya, fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) atau kumpulan awan-awan hujan yang sudah mulai melintasi kepulauan di Indonesia.
Lalu, juga terdapat fenomena gelombang atmosfer, yaitu gelombang Kelvin dan Rossby Ekuator serta hangatnya suhu muka air di Kepulauan Indonesia.