Jambi (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan negara-negara di dunia perlu menegaskan kembali komitmennya terhadap ketahanan air.
Hal itu disampaikan Mendagri pada hari pertama Ministerial Meeting The 10th World Water Forum (WWF) atau Forum Air Sedunia Ke-10 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Bali, Senin.
“Saya yakin bahwa kita semua memiliki komitmen dan dukungan yang sama untuk mencapai ketahanan air dalam menghadapi tantangan saat ini dan masa depan. Kolaborasi antarpemerintah sangat penting untuk mengarusutamakan Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu di semua tingkatan,” kata Mendagri dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Kemudian, poin kedua yang tak kalah penting dalam pertemuan tersebut yaitu merawat hubungan yang mendalam antara air minum dan kesejahteraan manusia.
Dia menekankan akses terhadap air minum yang bersih dan aman bukan hanya sekedar Hak Asasi Manusia (HAM), tetapi merupakan landasan kesehatan, martabat, dan kesejahteraan masyarakat.
Poin terakhir yang mendapat highlight dari Mendagri dalam pertemuan itu adalah soal memberdayakan partisipasi inklusif dan bermakna dari seluruh pemangku kepentingan untuk memajukan agenda air global, termasuk mereka yang terkena dampak tantangan air.
“Mari kita tegaskan kembali komitmen kita untuk menjadikan air minum bersih dapat diakses oleh semua orang, melalui inovasi dan kolaborasi,” tegasnya.
Sebagai informasi, tema penyelenggaraan WWF Ke-10 adalah "Air untuk Kemakmuran Bersama" (Water for Shared Prosperity). Pada proses tematik, para peserta forum akan membahas enam subtema untuk mencari solusi permasalahan air global bersama.
Adapun enam subtema yang dibahas meliputi: pertama, ketahanan dan kesejahteraan air; kedua, air untuk manusia dan alam; ketiga, pengurangan dan manajemen risiko bencana; keempat, tata kelola, kerja sama, dan diplomasi air; kelima, pembiayaan air berkelanjutan; dan keenam, pengetahuan dan inovasi.