Muara Bulian, Batanghari (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Batanghari, Jambi, melakukan giat tes urine kepada seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pejabat terkait lainnya.
Selain ASN, Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief juga menjadi sasaran untuk dilakukan tes urine. Kegiatan tersebut sebagai upaya pencegahan peredaran narkoba di Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kabupaten Batanghari.
Bupati Kabupaten Batanghari Muhammad Fadhil Arief di Muara Bulian, Senin, mengatakan sebanyak 150 ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Batanghari menjalani tes urine untuk mendeteksi narkoba oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Batanghari.
"Pelaksanaan yang dilakukan oleh BNN ini merupakan bentuk untuk memberantas narkoba dari Kabupaten Batanghari. Karena kalau ada yang pakai dia bisa terganggu pekerjaannya," katanya.
Selain itu, ia menyebutkan tes urine ini diikuti oleh ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Batanghari agar menjadi contoh kepada masyarakat setempat.
"Dalam tes ini, kita komitmen untuk memberantas narkoba di Kabupaten Batanghari jamlngan sampai di lingkungan Pemda. Bahkan, sebelumnya saya juga telah berpesan kepada jamaah haji yang berangkat kemarin, untuk mendoakan Kabupaten Batanghari terbebas dari narkoba," ujarnya.
Sementara itu, Badan Narkotika Nasional (BNN), AKBP M. Zuhairi mengatakan tes yang dilaksanakan pihaknya ini menjadi salah satu jawaban terkait dengan isu yang beredar di tengah masyarakat.
"Kami apresiasi pemerintah daerah yang serius menangani kegiatan ini dan kita jawab isu di masyarakat, mari kita berbaur memerangi narkoba," kata Zuhairi.
Selama berjalannya tes urine tersebut, pihak BNNK melakukan pengawalan secara ketat sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku, langkah-langkah ini bertujuan untuk memastikan tidak tindakan kecurangan yang dilakukan oknum pejabat ASN tersebut.
"Kami juga berkomitmen ke depan sasaran pencegahan narkoba akan dilakukan secara merata, tidak hanya instansi pemerintahan, namun juga desa maupun pendidikan yang dianggap rentan menjadi sasaran pelaku narkoba," tutupnya.