Tanjabtim. Jambi (ANTARA) - Kegiatan pelatihan Eco Enzyme yang di laksanakan SKK Migas PetroChina International Jabung Ltd di sekolah luar biasa negeri kabupaten Tanjung Jabung Timur di sambut antusias oleh siswa siswi mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA berkebutuhan khusus di SLB Negeri Tanjung Jabung Timur.
Pemanfaatan limbah sisa rumah tangga seperti sampah sisa sayur sayuran dan buah buahan untuk di olah menjadi Eco Enzyme atau produk yang memiliki nilai ekonomis untuk pembuatan pupuk dan produk turunannya.
Pelajar berkebutuhan khusus terlihat sangat bersemangat mengikuti pelatihan ini, mereka mendapatkan pemahaman langsung dari instruktur terkait cara pengolahan limbah sisa makanan. Kasubag tata usaha sekolah luar biasa Tanjab Timur Ameruddin mengucapkan terimakasih kepada pihak PetroChina International Jabung Ltd yang sudah berkenan hadir memberikan bimbingan dan pelatihan kepada kami guru guru dan anak murid di SLB ini.
Dengan ada nya pelatihan ini, semoga bisa di terapkan dalam kehidupan sehari-hari dan berdampak pada peningkatan nilai ekonomis.
"Kegiatan ini diyakini dapat memberikan dampak sangat besar untuk mengurangi sampah rumah tangga",kata Ameruddin.
Agar kegiatan ini tidak hanya sekedar kegiatan seremoni, pihak sekolah memastikan kegiatan ini akan berkelanjutan di terapkan oleh pihak sekolah. Dari pengalaman yang sudah sudah support secara berkala tetap di berikan oleh penyuluh atau tim yang bergerak di bidang pembuatan Eco Enzyme.
"Hari ini ada program Eco Enzyme, kedepannya di harapkan ada program pelatihan lain nya untuk menunjang kreativitas anak anak dilingkungan sekolah luar biasa ini",tambah Ameruddin.
Sementara itu Rafika Tulfauzah, salah seorang pelajar kelas XI SMA luar biasa Muara Sabak yang mengikuti pelatihan mengaku senang dengan kegiatan yang di selenggarakan oleh PetroChina International Jabung Ltd terkait pengolahan sisa sampah makanan untuk di daur ulang menjadi produk Eco Enzyme yang nanti nya akan memiliki nilai ekonomis.
"Saya senang bisa di ajarkan cara membuat cairan Eco Enzyme dari sisa makanan, saya bisa tau dan dapat ilmu baru,"sebut Rafika Tulfauzah.
Rafika Tulfauzah bersama siswa lain nya di ajarkan secara berkelompok mengenal jenis jenis sisa makanan yang bisa di buat cairan Eco Enzyme, mulai dari sisa kulit pisang,pepaya,hingga sisa sayur sayuran.
"Saya akan belajar serius dan mengajarkan ke orang tua saya di rumah cara cara pembuatan Eco Enzyme", tutup Rafika Tulfauzah.
Sementara itu,Wimi Apresiska guru pendamping yang ikut dalam kegiatan pengenalan dan pembuatan Eco Enzyme dan produk turunannya mengaku kegiatan ini sangat menarik dan anak anak tidak mengalami kesulitan mengikuti program yang di berikan oleh tim dari SKK Migas PetroChina International Jabung Ltd.
Kegiatan ini cukup simpel, untuk di terapkan dalam kehidupan sehari apalagi di lingkungan sekitar asrama dan disekitar rumah banyak di jumpai kulit kulit sisa makanan berupa kulit buah buahan dan sisa sayur sayuran untuk di olah kembali.
"Apalagi anak anak di asrama makannya seperti itu, jadi kita bisa mengelola dan mengolah sampah menjadi bahan Eco Enzyme",jelas Wimi Apresiska.
Pendampingan kepada siswa sejauh ini tidak ada kendala yang berarti, karena kita dari pihak sekolah sudah terbiasa berinteraksi dengan anak anak di sekolah jadi untuk komunikasi tidak ada kesulitan.
"Pendekatan nya seperti interaksi atau belajar secara terus menerus di kelas , komunikasi nya pelan pelan tidak instan dan di butuhkan trik khusus agar siswa bisa paham",terang Wimi Apresiska.
Tercatat ada 21 siswa yang ikut kegiatan pelatihan Eco Enzyme, mereka terdiri dari anak anak tuna netra,tuna rungu dan tuna grahita, Alhamdulillah semua bisa mengikuti kegiatan ini dengan baik.