Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat ditutup meningkat di tengah potensi bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed menahan suku bunga tinggi lebih lama.
Pada akhir perdagangan Jumat, rupiah menguat 31 poin atau 0,19 persen menjadi Rp16.375 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.406 per dolar AS.
"Data komponen harga PDB AS kuartal pertama revisi final yang dirilis semalam menunjukkan pertumbuhan harga yang lebih tinggi dari perkiraan," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.
Menurut Ariston, hal tersebut berarti inflasi AS berpotensi sulit untuk turun sehingga The Fed akan menahan suku bunga acuan di posisi sekarang lebih lama. Kondisi itu mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat naik ke level Rp16.394 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.421 per dolar AS.
Rupiah meningkat di tengah potensi The Fed tahan suku bunga
Jumat, 28 Juni 2024 16:00 WIB
![Rupiah meningkat di tengah potensi The Fed tahan suku bunga](https://cdn.antaranews.com/cache/1200x800/2024/05/31/rupiah.jpg)
Arsip foto - Petugas menghitung uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing Jakarta, Rabu (22/5/2024). ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga/wpa/pri.
Data komponen harga PDB AS kuartal pertama revisi final yang dirilis semalam menunjukkan pertumbuhan harga yang lebih tinggi dari perkiraan