Kepala Badan Geologi M Wafid dalam keterangan di Jakarta mengatakan bahwa letusan pertama terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm yang berlangsung 1 menit 54 detik.
Selanjutnya, letusan kedua berlangsung dengan durasi lebih cepat lebih kurang 56 detik.
Fenomena letusan itu masing-masing berlangsung sejak pukul 05.40 WIT dan 08.48 WIT. Pada keduanya teramati tinggi kolom abu berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah selatan dan barat daya.
Meski demikian Gunung Ibu masih berada pada status level III atau siaga.
Badan Geologi mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Ibu maupun wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius 4 kilometer dan perluasan sektoral berjarak 5 kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif.
Begitupun jika terjadi hujan abu, masyarakat diharapkan selalu memakai masker atau penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya gangguan sistem pernafasan oleh abu vulkanik.