Jakarta (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengaku bahwa dirinya tidak mengetahui soal isu rencana perombakan (reshuffle) kabinet yang sempat menyeret namanya.
"I (saya) mana tahu (soal reshuffle kabinet)," ucap Arifin ditemui seusai menghadiri Supply Chain & National Capacity Summit 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Rabu.
Arifin enggan untuk memberikan banyak komentar terkait isu perombakan kabinet yang tengah ramai dibicarakan dan melibatkan namanya.
Ketika diminta tanggapannya lebih lanjut, Arifin hanya meminta kepada semua pihak untuk bersabar dan menunggu perkembangan isu tersebut.
"Tunggu aja lah," kata Arifin singkat saat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh awak media.
Setelah memberikan keterangan tersebut, Arifin memilih untuk tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai isu reshuffle kabinet.
Ia kemudian segera bergegas menuju mobil yang telah menunggunya, sembari menjawab pertanyaan isu lain dari awak media.
Bukan hanya Menteri ESDM, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga mengatakan tak mengetahui soal isu rencana perombakan kabinet.
Menko Luhut menyatakan hal itu seusai menghadiri Supply Chain & National Capacity Summit 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Rabu.
"Nggak tahu saya (soal reshuffle kabinet)," ucap Luhut.
Luhut juga enggan memberikan banyak komentar terkait isu perombakan kabinet yang sedang ramai dibicarakan.
Ketika ditanya lebih lanjut, Luhut hanya menegaskan bahwa dirinya akan menjawab sesuai dengan apa yang bisa disampaikan.
"Saya jawab yang bisa saya jawab," ucap Luhut singkat dalam menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh awak media.
Setelah memberikan pernyataan singkat tersebut, Luhut segera bergegas menuju mobil yang telah menunggunya, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut terkait isu yang tengah hangat diperbincangkan.
Sebelumnya, Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana menekankan pihaknya belum mendengar kabar tentang perombakan kabinet. Hal itu disampaikan Yusuf menyoal beredarnya kabar akan dilakukannya perombakan Kabinet Indonesia Maju dalam waktu dekat.
"Kami belum mendengar tentang reshuffle kabinet. Bapak Presiden sudah sampaikan bahwa 'jika diperlukan'," ujar Yusuf dalam keterangan tertulis di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Rabu.
Yusuf mengatakan bahwa Presiden memiliki hak prerogatif mengenai perombakan kabinet ini.
Presiden Joko Widodo sebelumnya juga menekankan bahwa perombakan kabinet hanya akan dilakukan jika diperlukan.
"Ya kalau diperlukan. Saya 'kan sudah ngomong dari dulu, kalau diperlukan. Saya masih punya hak prerogatif itu," kata Jokowi di sela kegiatan kerja di IKN.
Saat ditanya apakah reshuffle sudah diperlukan atau belum saat ini, Jokowi tampak terkekeh.