Jakarta (ANTARA Jambi) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi bergerak menguat tujuh poin menjadi Rp13.068 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.075 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan bahwa nilai tukar rupiah bergerak stabil di tengah penguatan mata uang dolar AS yang cukup tajam di kawasan Asia.
"Hampir seluruh mata uang di Asia melemah dengan rata-rata pelemahan sebesar 0,5 persen setelah data penjualan rumah dan belanja rumah tangga AS lebih baik, namun rupiah cukup stabil dengan kecenderungan menguat terbatas," katanya.
Diharapkan, lanjut dia, kebijakan-kebijakan pemerintah yang telah dikeluarkan maupun yang akan dilaksanakan dapat menjaga fluktuasi rupiah sehingga berpeluang menjadi lebih baik ke depannya.
Dari Eropa, ia menambahkan bahwa angka pengangguran serta ekspektasi inflasi di negara-negara kawasan Euro yang akan dirilis mencatatkan hasil lebih baik sehingga berdampak positif bagi pasar uang di negara-negara berkembang.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada menambahkan bahwa laju rupiah masih belum kuat untuk melanjutkan penguatannya lebih tinggi dikarenakan minimnya sentimen positif, sehingga potensi untuk bergerak melemah masih terbuka.
"Tetap cermati dan antisipasi sentimen yang dapat menekan rupiah terhadap dolar AS. Apalagi, sentimen kenaikan suku bunga the Fed dan ketidakpastian di Yunani masih membayangi," katanya.
Ia menambahkan bahwa data inflasi dan neraca perdagangan Indonesia yang akan dirilis pada 1 April 2015 nanti mencatatkan hasil positif sehingga mendorong mata uang rupiah kembali bergerak ke level Rp12.000 per dolar AS. (Ant)
Rupiah Selasa pagi menguat menjadi Rp13.068
Selasa, 31 Maret 2015 13:42 WIB
......Diharapkan, lanjut dia, kebijakan-kebijakan pemerintah yang telah dikeluarkan maupun yang akan dilaksanakan dapat menjaga fluktuasi rupiah sehingga berpeluang menjadi lebih baik ke depannya......