Jambi (ANTARA Jambi) - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sharif Cicip Sutarjo dijadwalkan akan meresmikan sentra pengolahan ikan patin di Provinsi Jambi pada Sabtu besok (6/4.
"Peluncuran ini merupakan salah satu program KKP untuk meningkatkan industri perikanan di Indonesia," ujar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jambi, Saipuddin di Jambi, Jumat.
Menurut dia, salah satu upaya peningkatan industri perikanan di Indonesia adalah produksi fillet patin. Dimana fillet patin di Indonesia saat ini dihargai antara Rp40-45 ribu perkilogram, yang sebelumnya pasokannya banyak di impor dari negara Vietnam.
"Mulai 2012 lalu, KKP resmi menghentikan impor villet ikan. Untuk kemudian menunjuk tiga daerah provinsi sebagai sentra pengolahan ikan patin yakni Kalimantan Barat, Riau dan Jambi. Kebetulan Jambi yang pertama berproduksi," katanya.
Dalam program pengolahan ikan patin itu, kata dia, KKP menggandeng pihak ketiga sebagai pengelola yakni PT. Indo Maguro yang sudah mulai beroperasi sejak satu bulan terakhir.
"Mudah mudahan jika sudah lengkap pekerja dan pasokan lancar, pengolahan ikan ini bisa memproduksi lima ton fillet patin perhari," jelasnya.
Ia mengatakan, sentra pengolahan ikan patin ini berlokasi diatas lahan tiga hektar. Tepatnya di Desa Kemingking, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muarojambi.
Dengan adanya sentra pengolahan ikan itu, juga diharapkan membantu petani, khususnya peternak patin yang selama ini kesulitan memasarkan produksi ikannya.
"Saat ini harga rata rata perkilogram patin kolam mencapai Rp11 ribu," tambah Saipuddin.
Dari data DKP Provinsi Jambi, Berdasarkan data di DKP Provinsi Jambi, produksi budidaya kolam ikan patin pada 2012 mencapai 24.827,4 ton. Sementara jumlah petani ikan budidaya di daerah ini pada 2012 tercatat mencapai 17.448 kepala keluarga.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2013