Banyuwangi, Antarajambi.com - Sebuah pesawat latih sekolah pilot milik
Mandiri Utama Flight Academy (MUFA) dengan jenis pesawat Cesna 172 S
Nomor Lambung PK MU mengalami crash landing atau gagal mendarat dan terbakar di Bandara Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Senin.
Salah seorang saksi mata yang berada di sekitar Bandara Blimbingsari Hadi mengaku melihat asap hitam di sekitar landasan pacu, namun awalnya tidak mengetahui benda apa yang terbakar tersebut.
"Saya melihat asap hitam dari bandara dan ada sesuatu yang terbakar. Setelah bertanya kepada petugas di sekitar bandara, ternyata ada pesawat latih sekolah pilot yang terbakar," tuturnya.
Siswi yang berlatih dengan menggunakan pesawat Cesna tersebut melakukan manuver terbang, kemudian baling-baling (propeller) terkena pada badan landasan pacu atau runway, menyebabkan percikan api hingga bagian depan pesawat terbakar.
Informasi yang dihimpun di lapangan, pesawat latih tersebut dikemudikan oleh salah seorang siswi pilot bernama Regina Martalia (19) asal Tangerang yang dikabarkan mengalami luka-luka dan segera dilarikan ke Rumah Sakit Muhammadiyah Rogojampi.
Sementara staf tata usaha (TU) Bandara Blimbingsari Irdian Ari kepada sejumlah wartawan mengatakan pihaknya belum bisa menyampaikan keterangan resmi terkait dengan penyebab gagal mendaratnya pesawat latih milik MUFA tersebut.
"Rincian kegiatan detail crash landing pesawat latih sekolah pilot milik MUFA akan disampaikan langsung oleh Kepala Bandara Blimbingsari Dodi Dharma Cahyadi pada Selasa (17/1) pukul 08.00 WIB," katanya dalam jumpa pers yang digelar di Bandara Blimbingsari.
Menurutnya, penyampaian keterangan secara resmi gagal mendaratnya pesawat latih itu memerlukan koordinasi teknis dengan tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan unit-unit terkait, sehingga Kepala Bandara Blimbingsari akan menyampaikannya secara resmi pada Selasa (17/1).
"Sejauh ini pesawat yang terbakar sudah dipadamkan dan dapat dievakuasi dari landasan pacu Bandara Blimbingsari, sehingga penerbangan komersial dapat dilaksanakan setelah pukul 14.00 WIB," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017
Salah seorang saksi mata yang berada di sekitar Bandara Blimbingsari Hadi mengaku melihat asap hitam di sekitar landasan pacu, namun awalnya tidak mengetahui benda apa yang terbakar tersebut.
"Saya melihat asap hitam dari bandara dan ada sesuatu yang terbakar. Setelah bertanya kepada petugas di sekitar bandara, ternyata ada pesawat latih sekolah pilot yang terbakar," tuturnya.
Siswi yang berlatih dengan menggunakan pesawat Cesna tersebut melakukan manuver terbang, kemudian baling-baling (propeller) terkena pada badan landasan pacu atau runway, menyebabkan percikan api hingga bagian depan pesawat terbakar.
Informasi yang dihimpun di lapangan, pesawat latih tersebut dikemudikan oleh salah seorang siswi pilot bernama Regina Martalia (19) asal Tangerang yang dikabarkan mengalami luka-luka dan segera dilarikan ke Rumah Sakit Muhammadiyah Rogojampi.
Sementara staf tata usaha (TU) Bandara Blimbingsari Irdian Ari kepada sejumlah wartawan mengatakan pihaknya belum bisa menyampaikan keterangan resmi terkait dengan penyebab gagal mendaratnya pesawat latih milik MUFA tersebut.
"Rincian kegiatan detail crash landing pesawat latih sekolah pilot milik MUFA akan disampaikan langsung oleh Kepala Bandara Blimbingsari Dodi Dharma Cahyadi pada Selasa (17/1) pukul 08.00 WIB," katanya dalam jumpa pers yang digelar di Bandara Blimbingsari.
Menurutnya, penyampaian keterangan secara resmi gagal mendaratnya pesawat latih itu memerlukan koordinasi teknis dengan tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan unit-unit terkait, sehingga Kepala Bandara Blimbingsari akan menyampaikannya secara resmi pada Selasa (17/1).
"Sejauh ini pesawat yang terbakar sudah dipadamkan dan dapat dievakuasi dari landasan pacu Bandara Blimbingsari, sehingga penerbangan komersial dapat dilaksanakan setelah pukul 14.00 WIB," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017