Bejujung (22), mahasiswa dari Suku Anak Dalam (SAD) menyatakan tekadnya untuk menyelesaikan kuliahnya di program D3 Agro Bisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi (Unja).
"Saya sudah bertekad kuat untuk belajar, dan menyelesaikan kuliah ini," kata Bejujung saat berkunjung ke kantor Perum LKBN ANTARA Biro Jambi di Kota Jambi.
Mahasiswa yang menyelesaikan pendidikannya di SMK Perkebunan di Yogyakarta itu optimis untuk memanfaatkan kesempatan yang dimilikinya melalui bea siswa yang diterimanya sebaik mungkin.
Menurut dia sudah melangkah, dan ia mengaku senang mendapatkan kesempatan yang tidak diperoleh oleh yang lainnya untuk berkuliah di Unja.
Pemuda berkulit legam itu menyebutkan, senang bisa mendapatkan pengalaman belajar hingga ke Yogyakarta. Waktu itu ia bersekolah bersama dengan temannya Besiar yang juga berkuliah di Unja, serta Fauzan yang saat ini berkuliah di IPB Bogor.
"Saya juga sempat praktik lapangan, mempelajari pasca panen sawit di sebuah perusahaan di Kalimantan. Senang sekali dan jadi pengamanan berharga bagi saya," katanya.
Sebagai generasi muda, ia mengaku ingin menerapkan ilmunya untuk kesejahteraan SAD. Selama menuntut ilmu ia tidak banyak mendapat kendala berarti, dan bisa bergabung dan berbaur dalam berbagai aktifitas.
"Sejak masuk kuliah dua tahun lalu saya belajar daring, ya di daerah asal di Air Hitam Sarolangun. Kebetulan internet sudah bisa diakses, dan mulai beberapa bulan ini sudah masuk kuliah off line," kata Bejujung.
Ia mendapat pendampingan dari Yayasan Prakarsa Madani dan Forum Komunikasi Sinergi Pengembangan Suku Anak Dalam (SAD).
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022
"Saya sudah bertekad kuat untuk belajar, dan menyelesaikan kuliah ini," kata Bejujung saat berkunjung ke kantor Perum LKBN ANTARA Biro Jambi di Kota Jambi.
Mahasiswa yang menyelesaikan pendidikannya di SMK Perkebunan di Yogyakarta itu optimis untuk memanfaatkan kesempatan yang dimilikinya melalui bea siswa yang diterimanya sebaik mungkin.
Menurut dia sudah melangkah, dan ia mengaku senang mendapatkan kesempatan yang tidak diperoleh oleh yang lainnya untuk berkuliah di Unja.
Pemuda berkulit legam itu menyebutkan, senang bisa mendapatkan pengalaman belajar hingga ke Yogyakarta. Waktu itu ia bersekolah bersama dengan temannya Besiar yang juga berkuliah di Unja, serta Fauzan yang saat ini berkuliah di IPB Bogor.
"Saya juga sempat praktik lapangan, mempelajari pasca panen sawit di sebuah perusahaan di Kalimantan. Senang sekali dan jadi pengamanan berharga bagi saya," katanya.
Sebagai generasi muda, ia mengaku ingin menerapkan ilmunya untuk kesejahteraan SAD. Selama menuntut ilmu ia tidak banyak mendapat kendala berarti, dan bisa bergabung dan berbaur dalam berbagai aktifitas.
"Sejak masuk kuliah dua tahun lalu saya belajar daring, ya di daerah asal di Air Hitam Sarolangun. Kebetulan internet sudah bisa diakses, dan mulai beberapa bulan ini sudah masuk kuliah off line," kata Bejujung.
Ia mendapat pendampingan dari Yayasan Prakarsa Madani dan Forum Komunikasi Sinergi Pengembangan Suku Anak Dalam (SAD).
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022