Pemerintah Kota Jambi mendapat tawaran kerja sama dari salah satu lembaga pendidikan di Jepang tepatnya di Kota Tokyo.
Wali Kota Jambi Syarif Fasha di Jambi, Senin, mengatakan tawaran kerja sama itu terkait dengan pendidikan dan pelatihan bagi mahasiswa tingkat akhir, khususnya bidang kesehatan, pertanian dan teknik.
"Kami sudah bertemu pemilik salah satu lembaga pendidikan dan pelatihan di Tokyo, Jepang. Mereka minta kita mengirim mahasiswa semester akhir bidang kesehatan untuk magang di sana," kata Syarif Fasha.
Mengenai magang tersebut, menurut dia, merupakan magang produktif selama satu tahun dan diberikan gaji.
"Gajinya senilai Rp100 ribu per jam. Sehari sekitar 8 jam,” kata Fasha.
Namun sebut Fasha, pihak Jepang meminta untuk tiket keberangkatan ke Jepang ditanggung dari masing-masing peserta. Setelah habis waktu satu tahun magang, peserta tersebut dikembalikan pulang untuk menyelesaikan studi (wisuda). Jika selesai wisuda dan ingin kembali bekerja di Jepang maka akan tetap diterima.
“Tenaga kesehatan kita dibutuhkan sekitar 35 ribu. Mereka menunggu tindak lanjut ini. Di sana nanti tenaga kesehatan itu merawat lansia, karena mereka kekurangan tenaga,” katanya menjelaskan.
Terkait hal itu, kata Fasha, dirinya akan mengumpulkan pihak perguruan tinggi kesehatan di Kota Jambi. Ada sekitar lima sampai tujuh perguruan tinggi kesehatan yang ada di Kota Jambi.
“Akan saya sampaikan, yang hendak mengikuti ini akan kita fasilitasi,” katanya.
Selain tenaga kesehatan, tenaga pertanian dan teknik juga dibutuhkan. Seperti Teknik Elektro dan Otomotif.
“Mereka memiliki sistem pertanian perkotaan. Saya tawarkan juga ini kepada Unja nantinya untuk mahasiswa semester akhirnya,” katanya menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022
Wali Kota Jambi Syarif Fasha di Jambi, Senin, mengatakan tawaran kerja sama itu terkait dengan pendidikan dan pelatihan bagi mahasiswa tingkat akhir, khususnya bidang kesehatan, pertanian dan teknik.
"Kami sudah bertemu pemilik salah satu lembaga pendidikan dan pelatihan di Tokyo, Jepang. Mereka minta kita mengirim mahasiswa semester akhir bidang kesehatan untuk magang di sana," kata Syarif Fasha.
Mengenai magang tersebut, menurut dia, merupakan magang produktif selama satu tahun dan diberikan gaji.
"Gajinya senilai Rp100 ribu per jam. Sehari sekitar 8 jam,” kata Fasha.
Namun sebut Fasha, pihak Jepang meminta untuk tiket keberangkatan ke Jepang ditanggung dari masing-masing peserta. Setelah habis waktu satu tahun magang, peserta tersebut dikembalikan pulang untuk menyelesaikan studi (wisuda). Jika selesai wisuda dan ingin kembali bekerja di Jepang maka akan tetap diterima.
“Tenaga kesehatan kita dibutuhkan sekitar 35 ribu. Mereka menunggu tindak lanjut ini. Di sana nanti tenaga kesehatan itu merawat lansia, karena mereka kekurangan tenaga,” katanya menjelaskan.
Terkait hal itu, kata Fasha, dirinya akan mengumpulkan pihak perguruan tinggi kesehatan di Kota Jambi. Ada sekitar lima sampai tujuh perguruan tinggi kesehatan yang ada di Kota Jambi.
“Akan saya sampaikan, yang hendak mengikuti ini akan kita fasilitasi,” katanya.
Selain tenaga kesehatan, tenaga pertanian dan teknik juga dibutuhkan. Seperti Teknik Elektro dan Otomotif.
“Mereka memiliki sistem pertanian perkotaan. Saya tawarkan juga ini kepada Unja nantinya untuk mahasiswa semester akhirnya,” katanya menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022