Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Perindustrian dan Pembangunan (Korinbang) Rachmat Gobel mengatakan BPJS Kesehatan ikut menentukan kesuksesan bonus demografi.

"BPJS Kesehatan ikut menentukan kesuksesan bonus demografi," kata Rachmat Gobel dalam keterangan, di Jakarta, Minggu.

Hal itu dia sampaikan dalam acara yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan di Kabupaten Gorontalo.

Menurutnya, bonus demografi merupakan modal untuk membawa sebuah bangsa menjadi bangsa besar dan maju.

Dikatakannya, sebuah bangsa jika masyarakatnya sakit dan negara tidak bisa menjamin kesehatan masyarakatnya akan terperosok kembali ke dalam ketertinggalan dan kemiskinan.

Padahal, kata Rachmat Gobel, bonus demografi hanya terjadi sekali dalam sejarah.

Bonus demografi di Indonesia akan berakhir pada sekitar pertengahan tahun 2030-an. Karena itu, Indonesia sedang berkejaran dengan waktu memanfaatkan situasi bonus demografi tersebut.

Bonus demografi adalah suatu keadaan di masyarakat yang jumlah penduduk usia produktif-nya lebih besar daripada jumlah penduduk usia kurang produktif.

Setelah pertengahan tahun 2030-an, jumlah penduduk usia kurang produktif mulai bertambah melampaui jumlah penduduk usia produktif.

Rachmat Gobel juga mengingatkan bahwa kesuksesan memanfaatkan situasi bonus demografi tersebut bukan terletak pada kehadiran negara di kalangan elit dan perkotaan, melainkan pada kemampuan menghadirkan negara di tingkat bawah dan perdesaan.

Hal ini karena kaum elit dan perkotaan biasanya lebih mampu mengurus dirinya sendiri dan juga bisa mengakses fasilitas kesehatan.

"Sebaliknya di tingkat bawah dan perdesaan, justru butuh afirmasi dari negara dalam hal penjaminan kesehatan dan akses terhadap fasilitas kesehatan. Karena itu, kesuksesan dalam memanfaatkan bonus demografi tersebut terletak di desa dan di masyarakat bawah," kata Rachmat Gobel.

Pewarta: Anita Permata Dewi

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023