Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi menyasar ibu-ibu rumah tangga dalam mengatasi stunting pada anak melalui peningkatan pemahaman penanganan stunting.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Jambi A Ridwan di Jambi, Rabu, mengatakan penurunan stunting tidak serta merta dilakukan melalui pemberian bantuan makanan, namun juga pemahaman penanganan yang benar.

Edukasi yang dilakukan secara masif, kata Ridwan, diharapkan dapat membantu memenuhi target prevalensi pada 2024.

Pemkot Jambi menargetkan penurunan stunting sebesar dua persen per tahun. Pada 2024 ditargetkan menjadi 10 persen.

"Maka saya sampaikan untuk ibu-ibu PKK turun mengawasi memantau dan mengontrol. Tidak semata bantuan gizi, perbaikan sanitasi, rumah tempat tinggal saja yang diberikan tapi diawasi," katanya.

Ridwan menegaskan bahwa upaya penanganan itu tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja, namun perlu peran dan keterlibatan lembaga dan semua pihak. Mulai dari akademisi, media, swasta, lembaga swadaya masyarakat, dan mitra pembangunan lainnya.

"Pencegahan stunting ini tidak berhenti di sini, harus terus dilakukan penyuluhan, sosialisasi atau edukasi kepada anggota agar menjadi perpanjangan tangan," katanya.

Ridwan memastikan percepatan penurunan stunting sebagai prioritas dengan dukungan sumber daya yang mencukupi serta sigap melakukan tindakan kepada keluarga yang dikategorikan rawan stunting.

Pemkot Jambi mendapat kucuran dana alokasi insentif fiskal 2024 kategori kinerja penurunan stunting sebesar Rp5,66 miliar. Dengan alokasi dana tersebut, Pemkot Jambi menargetkan penurunan stunting lebih cepat.
 

Pewarta: Tuyani

Editor : Dolly Rosana


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024