Lubuklinggau (ANTARA News) - Jajaran Kepolisian Resort Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatra Selatan, sekarang tengah mengamankan tujuh warga yang diduga terkait pengiriman paket bom yang meledak dan melukai warga daerah itu Sabtu pagi (18/6).
"Saat ini warga yang diamankan dengan status sebagai saksi ada tujuh orang. Terbaru adalah BS alias U, yang berprofesi sebagai sopir travel Lubuklinggau-Palembang oleh tim anti teror Polda Sumsel, Senin siang tadi," kata Kapolres Kota Lubuklinggau, AKBP Takwil Icshan, Senin sore.
Sebelumnya penyidik sudah mengamankan enam warga yang diduga mengetahui pengiriman paket bom tersebut antara lain H dan KA, pengurus travel di wilayah Kota Palembang, kemudian DD kasir rumah makan di Kota Sekayu, Kabupaten Musi Banyu Asin, AN sopir travel Avanza, DY sopir mobil Xenia dan W pemilik mobil Xenia merah maron.
BS alias U, ditangkap petugas karena sehari sebelum peristiwa ini menjalin komunikasi dengan saksi DD, hal ini diketahui dari pemeriksaan dipanggilan masuk pada HP saksi DD. Saksi BS alias U, ini secepatnya akan dihadirkan ke polres setempat guna dimintai keterangan.
Selain itu juga diamankan dua mobil pengangkut kiriman paket bom yakni Avanza warna silver BG 2336 HD dan Xenia warna merah maron BG 2745 G, serta tujuh unit handphone milik saksi serta pakaian korban saat kejadian.
Dua kendaraan ini mengangkut paket bom dari salah satu rumah makan di Kota Sekayu dengan menggunakan mobil Xenia flat 2745 G, yang dikemudikan Dy atas order dari H dan KA. Paket ini selanjutnya dipindahkan ke travel Avanza BG 2336 HD yang dikemudikan AN saat tiba di Kota Lubuklinggau guna mengantarkannya ke alamat penerimanya di SM Swalayan.
Sedangkan sisa rangkaian bom yang belum meledak saat kejadian telah dimusnahkan oleh tim Densus 88 dan diketahui paketnya berisikan lima rangkaian bukan dua rangkaian, satu rangkai meledak di TKP saat kejadian, sisanya diledakan di halaman Kompi Brimob Petanang, (20/6) sekitar pukul 13.42 WIB.
Pihaknya bersama dengan tim dari Polda Sumsel dan Mabes Polri masih terus mengusut motif dan pengirim bom, sejauh ini belum dapat dipastikan apakah paket bom tersebut ada kaitannya atau tidak dengan jaringan teroris di Tanah Air.
Pantauan dilapangan serpihan bom yang diledakkan petugas ini, diketahui sisa rangkaian bom tersebut terdiri dari pipa ledeng, mesiu, baut, papan sirkuit dan detonator.
Sebelumnya bom paket yang meledak Sabtu (18/6) sekitar pukul 09.25 WIB dilantai tiga SM Swalayan Lubuklinggau, yang terletak di jalan Yos Sudarso, Kelurahan Talang jawa Kiri I, Kecamatan Lubuklinggau Timur I.
Bom meledak saat penerima paket mencoba membukanya, sehinga mengakibatkan Hindra Sumarjono sang pemilik usaha tersebut, harus menjalani perawatan di RS Siti Aisyah daerah itu, akibat luka bakar dibagian dada. Sedangkan kondisi lantai tiga SM Swalayan, sebagian kacanya pecah dan berantakan.
(ANTARA/S026)