Polhut perketat pengamanan hutan lindung

Jambi (ANTARA Jambi) - Polisi Kehutanan Dinas Kehutanan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, memperketat pengamanan kawasan hutan lindung gambut Sungai Buluh dari ancaman pembalakan liar.

"Akhir-akhir ini ditemukan banyak kayu tanpa pemilik di sejumlah daerah di sekitar kawasan hutan lindung di Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim). Dugaannya adalah hasil pembalakan liar, untuk itu perlu ada pengamanan lebih," kata Kepala Polisi Kehutanan Dinas Kehutanan (Dishut) Tanjabtim Anwar Sadat di Muarasabak, ibu kota Kabupaten Tanjabtim, Jumat.

Untuk memperketat pengamanan kawasan hutan lindung, Polhut Tanjabtim akan berkoordinasi dengan aparat kepolisian di daerah itu.

"Mengingat personel kami terbatas sehingga perlu ada koordinasi dengan Polres Tanjabtim. Khususnya untuk mengungkap berbagai temuan kasus dugaan pembalakan liar di Tanjabtim," jelasnya.

Anwar menyebutkan, memasuki awal 2012, baik Polhut Tanjabtim maupun jajaran Polres setempat menemukan sedikitnya lima kasus dugaan pembalakan liar.

Khusus yang ditangani Polhut Tanjabtim, yang terbaru adalah ditemukannya delapan kubik kayu tanpa pemilik di sekitar kawasan HLG Sungai Buluh Tanjabtim.

Modusnya adalah dengan menyembunyikan kayu yang telah diolah disebuah anak sungai disekitar kawasan HLG.

"Kasus ini masih kami selidiki, dan kayu telah kami amankan sebagai barang bukti. Ini bisa saja modus baru, mengingat ada beberapa kasus sebelumnya ditemukan dengan pola yang sama," tambahnya.

Kawasan hutan lindung di Kabupaten Tanjabtim dinilai rawan akan tindak kejahatan pembalakan liar. Tanjabtim merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jambi yang terluas memiliki kawasan hutan lindung maupun taman nasional.

Dua di antara kawasan itu adalah HLG Sungai Buluh dan Taman Nasional Berbak (TNB). Luas kedua kawasan hutan itu mencapai 2.000 hektare lebih.

Hanya saja, minimnya personel pengamanan yang tidak sebanding dengan luasan hutan menyebabkan banyak oknum memanfaatkan kondisi itu untuk melakukan pembalakan liar.(T.KR-BS)