Jambi (ANTARA Jambi) - Sejumlah petani sawit di Tanjung Jabung Timur, Jambi mengeluh karena hasil panennya membusuk akibat jembatan penghubung rusak.
"Akibat jembatan rusak, kami tidak bisa mengangkut hasil panen kami keluar dari kebun. Akibatnya, hasil panenan membusuk tak terangkut," ujar Amsori, Kepala Desa Pandan Makmur, Kecamatan Geragai di Muarasabak, ibukota Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim).
Jembatan penghubung yang rusak itu berada di jalan poros SK 1, RT03 Desa Pandan Makmur. Jembatan itu merupakan akses satu- satunya bagi petani saat mengangkut keluar hasil panen sawit.
"Kerusakan ini sudah terjadi sejak 2009. Kami lakukan perbaikan secara swadaya. Namun tidak bisa maksimal," katanya.
Akibat kerusakan jembatan itu, petani terpaksa harus menempuh jalur dengan cara memutar. Namun upaya itu tidak sebanding antara hasil panen dengan biaya yang dikeluarkan.
Tidak hanya itu, kata dia, akibat kerusakan jembatan itu akan sangat mempengaruhi penghasilan petani setempat.
Amsori mengaku sudah mengajukan permohonan kepada dinas terkait dan perusahaan yang berdomisili di Kecamatan Geragai untuk memperbaiki jembatan di daerah itu secara permanen.
Secara terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Tanjabtim, Mahmulis mengakui belum semua jembatan penghubung di tiap kecamatan bisa diperbaiki secara serentak karena terkendala keterbatasan anggaran.
"Infrastruktur jembatan menjadi prioritas kami, namun tidak bisa secara serentak, perbaikan maupun pembangunannya dilakukan secara bertahap karena anggaran terbatas," kata Mahmulis.(Ant)