Jakarta (ANTARA Jambi) - Pemerintah terus mengembangkan teknologi industri sagu karena diyakini bisa menjadi alternatif pangan yang potensial menggantikan nasi.
"Sagu sangat potensial untuk menggantikan nasi, karena itu teknologi industri sagu harus dikembangkan," kata Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Marzan A Iskandar di Jakarta, Rabu.
Marzan menjelaskan, menurut hasil penelitian sagu memiliki banyak kandungan karbohidrat yang baik untuk kesehatan.
"Sagu juga baik bagi penderita diabetes karena mengandung serat yang tinggi dan tidak cepat meningkatkan kadar glukosa dalam darah," katanya.
Kandungan yang terdapat dalam sagu juga bisa berfungsi sebagai prebiotik, meningkatkan kekebalan tubuh dan sejumlah manfaat lainnya.
Untuk itu, BPPT dan PT Austindo Nusantara Jaya Agri Papua (PT ANJ) telah sepakat mengembangkan dan memasyarakatkan teknologi industri sagu.
"Saya harap kerja sama ini dapat menjadi salah satu solusi mengatasi masalah keterbatasan pangan dan dapat mendorong pengembangan teknologi pangan," katanya.
Melalui penandatanganan ini akan dilakukan pengembangan dan pemanfaatan teknologi industri berbasis sagu untuk mendukung ketahanan pangan. Secara teknis, akan dikembangkan desain dan rancang bangun peralatan produksi pasta dari tepung sagu.
Pihaknya juga akan mengembangkan desain dan rancang pemanfaatan limbah biomassa industri sagu untuk energi listrik serta teknologi industri pengolahan sagu dan produk pangan hilir.(Ant)