Jambi (ANTARA Jambi) - Sungai Batang Tembesi yang selama ini mengaliri Kabupaten Sarolangun, Jambi, diduga sudah tercemar zat kimia berbahaya jenis merkuri akibat aktivitas pertambangan emas tanpa izin (PETI) atau dompeng.
"Oleh karena itu, masyarakat Sarolangun yang biasa menfaatkan air sungai tersebut diminta berhati-hati dan tidak lagi menggunakan ataupun mengkonsumsi air untuk kebutuhan sehari-hari," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sarolangun Adnan saat dihubungi, Senin.
Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan belum lama ini, disimpulkan air Sungai Batang Tembesi sudah tidak sehat lagi untuk digunakan apalagi dikonsumsi untuk minum.
"Air Sungai Batang Tembesi diketahui mengandung zat kimia mercuri dan akibat yang ditimbulkan oleh mercuri terhadap kesehatan manusia sangat banyak," ujarnya.
Dinkes mengimbau masyarakat agar tidak menggunakan air sungai untuk keperluan sehari-hari.
Zat mercuri jika terkena kulit bisa menimbulkan iritasi dan dapat menimbulkan kerusakan jaringan kulit puluhan tahun kemudian. Selain itu, air yang terkena zat merkuri jika terminum sangat tidak sehat dan bisa mengakibatkan penyakit diare, katanya.
Yang paling berbahaya, apabila zat merkuri terkena bagian mata dalam waktu lima tahun ke depan dampaknya baru terasa.
Guna memenuhi kebutuhan air masyarakat, Dinkes menganjurkan warga untuk beralih memakai air sumur atau air ledeng yang disalurkan oleh PDAM.
Adnan menyatakan Dinkes saat ini mulai melakukan sosialisasi kepada masyarakat terhadap bahaya zat merkuri.
Tercemarnya Sungai Batang Tembesi merupakan salah satu dampak negatif dari aktivitas PETI yang masih merajalela di Sarolangun.
Aktivitas yang kerap disebut dompeng ini sudah terjadi sejak lama mulai dari Kecamatan Batang Asai dan kini sudah marak di pinggiran Kota Sarolangun yang merupakan ibukota kabupaten.(Ant)