Jakarta (ANTARA Jambi) - Muhammad Anis Matta yang baru ditetapkan menjadi Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), menyatakan akan mengundurkan diri dari jabatan wakil ketua dan keaanggotaan di DPR RI.
"Saya sadar kan menjalani tugas-tugas yang sangat besar. Agar saya bisa lebih berkonsentrasi bekerja, saya akan mengundurkan diri dari jabatan Wakil Ketua DPR RI maupun keanggotaan di DPR RI," kata Anis Matta dalam sambutannya setelah ditetapkan sebagai Presiden PKS di kantor DPP PKS, Jakarta, Jumat.
Pada kesempatan tersebut, hadir Ketua Majelis Syuro PKS KH Hilmi Aminuddin serta anggota Majelis Syuro PKS antara lain, KH Hidayat Nur Wahid dan H Surachman Hidayat.
Anis Matta menegaskan, PKS menghadapi konspirasi besar, menyusul mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaq yang ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
"Hal ini, Insya Allah membangunkan macan tidur PKS," ucapnya.
Ia menambahkan, hari ini dan hari-hari yang akan dilalui PKS ke depan adalah hari-hari yang sulit, tapi kader PKS harus yakin bisa melaluinya.
"Ada tiga hal yang bisa dilakukan kader PKS menghadapi hari-hari yang sulit saat ini, yakni berdoa kepada Allah SWT, terus menggalang kebersamaan, serta kerja keras," ujarnya.
"Sejak hari ini, tidak ada lagi waktu tidur bagi kader PKS. Misi kita mengubah cobaan menjadi keberkahan. Kita harus yakin bisa melakukannya," katanya lagi.
Majelis Syuro yang dipimpin ketuanya KH Himni Aminuddin melakukan rapat dan menetapkan Muhammad Anis Matta sebagai Presiden PKS menggantikan Luthfi Hasan Ishaq. Anis Matta sebelumnya menduduki jabatan Sekretaris Jenderal DPP PKS.
Jabatan Sekretaris Jenderal DPP PKS diamanahkan Majelis Syuro kepada Muhammad Taufik Ridho yang sebelumnya menduduki jabatan Ketua Bidang Generasi Muda dan Profesi.(Ant)