Jambi (ANTARA Jambi) - Tunggakan dana Kredit Usaha Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (Kupem) di Kabupaten Sarolangun, Jambi, saat ini mencapai Rp800 juta dari total dana yang disalurkan sebesar Rp1 miliar.
Kepala Bagian Ekonomi dan Sumber Daya Alam Pemkab Sarolangun, Edward ketika dikonfirmasi, Senin, mengakui adanya tunggakan Kumpem yang cukup besar tersebut.
Pihaknya sudah berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan penagihan atas tunggakan dana Kupem tersebut agar segera diselesaikan oleh para penerima kredit.
"Jika tunggakan itu tidak segera diselesaikan, anggaran dana Kupem selanjutnya sulit untuk bisa dicairkan," katanya.
Ia menjelaskan, selama ini setiap kali petugas Pemkab Sarolangun berusaha menagih tunggakan tersebut, selalu mengalami kesulitan sebab banyak usaha para peminjam yang telah pailit, baik usaha perorangan maupun dalam bentuk kelompok.
"Kesulitan kita dalam menagih tunggakan di lapangan di antaranya, ada uasahanya yang bangkrut, terutama usaha dalam bentuk kelompok. Meski begitu, kami akan terus menagih," kata Edwar.
Jika diperlukan, bila ada tunggakan dana Kupem yang jumlahnya besar, pihaknya berencana akan menggandeng Kejari Sarolangun dalam penagihan agar tidak berlarut-larut.
Besarnya tunggakan dana Kupem ini juga dipertanyakan sejumlah pihak, salah satunya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Rakyat Bersatu.
Ketua LSM tersebut, Arief menilai, Pemkab Sarolangun tidak serius untuk menyelesaikan penagihan terhadap tunggakan Kupem yang nilainya sangat besar tersebut.
Ia menduga ada permainan oknum pegawai dengan para penunggak sehingga dana tunggakan tak kunjung terkumpul.
"Kami masih menginventarisir data dan apabila sudah lengkap akan kami serahkan ke penegak hukum agar ditindaklanjuti," katanya.(Ant)