Jambi (ANTARA Jambi) - Polres Sarolangun, Jambi, menyiagakan 50 personil di perbatasan dengan Kabupaten Musirawas, Sumsel, akibat adanya pemblokiran jalan lintas tengah Sumatera pascakerusuhan di Kecamatan Rupit, Kabupaten Musirawas yang menewaskan empat warga.
Upaya ini merupakan tindakan pengamanan pascaterjadinya bentrok antara petugas kepolisian pada aksi demo menuntut pemekaran Kabupaten Musirawas Utara, pada Senin (29/4), kata Kapolres Sarolangun AKBP Satria Adhi Permana di Sarolangun, Selasa.
"Kami telah menyiagakan 50 orang personil di wilayah perbatasan di Simpang Nibung, Kecamatan Singkut untuk berjaga-jaga, personil kita akan siaga selama 24 jam secara bergantian hingga situasi di sana aman," kata Kapolres.
Ia mengatakan, meski lokasi pemblokiran tidak masuk dalam wilayah Kabupaten Sarolangun, namun adanya aksi pemblokiran jalan yang dilakukan dikhawatirkan akan memicu terjadinya kemacetan di sepanjang jalur lintas tengah Sumatera di wilayah Kabupaten Sarolangun.
Selain itu, keberadaan petugas tersebut juga untuk memantau aktivitas masyarakat jangan sampai kejadian tersebut dimanfaatkan untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan hukum sehingga menimbulkan keresahan di masyarakat, khususnya masyarakat yang bermukim di Sarolangun.
"Ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat merupakan tugas utama kami," kata Satria.
Sementara itu, Rais warga Kecamatan Rupit yang ditemui di Sarolangun mengatakan, aksi demo warga di Kelurahan Rupit Kecamatan Rupit itu dilakukan ratusan warga dengan cara memblokir jalan lintas Sumatera menggunakan portal sambil membakar ban bekas.
Aksi ini mengakibatkan jalan lintas tengah Sumatera mengalami lumpuh total lebih dari 12 jam, dan berakhir ricuh setelah petugas kepolisian dari Polres Musi Rawas dibantu petugas Brimob Kompi Petanang Lubuklinggau berupaya membubarkan aksi demo tersebut.
"Sekitar pukul 21.30 WIB Senin malam terjadi bentrokan antara warga dengan petugas yang berupaya membubarkan aksi demo. Empat orang meninggal dunia akibat tertembak senjata petugas saat terjadi bentrokan," kata Rais.
Informasi yang berhasil dirangkum, lokasi demo menuntut pemekaran Kabupaten di Musirawas Utara tersebut berjarak sekitar satu jam dari Kecamatan Singkut, Kabupaten Sarolangun.
Sementara itu, sejumlah masyarakat dari Musirawas yang bermukim di Simpang Nibung yang merupakan kawasan konflik tapal batas antara Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Musirawas tidak ada yang ikut dalam aksi tersebut.(Ant)