Pekanbaru (ANTARA Jambi) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau menyatakan Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau telah melaporkan kondisi darurat kebakaran hutan atau lahan yang mengakibatkan berbagai kawasan di daerah itu tercemar asap tebal.
"Kabupaten Bengkalis dalam kondisi darurat kebakaran hutan, tingkat kebakaran hutan di sana sudah sedemikian hebat sehingga sulit dipadamkan," kata Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Riau E Tarigan di Pekanbaru, Rabu.
Ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bengkalis melalui bupatinya telah mengirimkan surat tentang rencana tanggap darurat kebakaran hutan ke BPBD Riau untuk kemudian diteruskan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Menurut informasi dari surat tersebut, kata dia, lahan yang mengalami kebakaran mencapai ratusan hektare dan rata-rata merupakan kawasan perkebunan serta lahan semak belukar milik masyarakat dan perusahaan.
Tarigan mengatakan, kasus kebakaran hutan tidak hanya terjadi di Bengakalis, namun juga sejumlah wilayah kabupaten dan kota lainnya di Riau, di antaranya Kabupaten Rokan Hilir, Meranti, Pelalawan, Siak dan Kampar serta Kota Dumai dan Rokan Hulu.
"Namun yang baru melaporkan kondisi darurat baru Kabupaten Bengkalis. Surat tersebut berisikan permohonan untuk bantuan logistik dan peralatan pemadam api," katanya.
Saat ini, kata Tarigan, bantuan logistik dan peralatan pemadam kebakaran telah disetujui dan tengah dalam perjalanan dari Jakarta menuju Pekanbaru.
"Ada sekitar dua truk tronton mengangkut logistik dan bantuan peralatan yang tengah dalam perjalanan itu. Nantinya bantuan itu akan segera didistribusikan ke daerah-daerah yang membutuhkan," katanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru sebelumnya menyatakan di daratan Riau terdeteksi sedikitnya 148 titik panas (hotspot).
Titik panas itu terdeteksi di 10 kabupaten dan kota di Riau, seperti Kabupaten Pelalawan sebanyak 20 titik, Rokan Hilir (32), Kampar (7), Kuantan Singingi (1), Siak (21), Bengkalis (17), Indragiri Hulu (8), Indragiri Hilir (18), Rokan Hulu (23), dan Kota Dumai (1). (Ant)