Jambi (ANTARA Jambi) - Ratusan nelayan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, mulai menggunakan bahan bakar gas (LGV) untuk mengurangi ketergantungan mereka selama ini pada bahan bakar minyak terutama solar.
Penggunaan LGV itu mulai dilaksanakan bersamaan dengan diresmikannya "pilot projet" penggunaan LGV untuk nelayan di Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabar) oleh Wakil Menteri ESDM Ir Susilo Siswo Utomo yang didampingi Wakil Gubernur Jambi Fachrori Umar dan Bupati Tanjabar Usman Ermulan, Sabtu (6/7).
Wamen ESDM dalam sambutannya mengatakan, penggunaan LGV sebagai bahan bakar kapal penangkap ikan memberikan dampak positif bagi nelayan, selain dapat menghemat pengeluaran untuk bahan bakar juga baik bagi kesehatan dan ramah lingkungan.
Pemanfaatan LGV sebagai bahan bakar untuk kapal penangkap ikan nelayan akan membawa tiga keuntungan bagi nelayan, yaitu penghasilan nelayan akan meningkat seiring menurunnya pengeluaran untuk konsumsi bahan bakar, ketersediaan lebih mudah jika dibandingkan membeli solar dan lebih ramah lingkungan.
"Nelayan lebih sehat karena bahan bakar gas tidak mengeluarkan asap," katanya.
Ia mencontohkan, untuk melaut, nelayan harus mengeluarkan biaya mencapai Rp48 ribu/hari untuk membeli BBM. Jika menggunakan gas, nelayan hanya mengeluarkan biaya sekitar Rp19 ribu/hari. Nelayan bisa berhemat hingga Rp25 ribu/hari.
"Nelayan Tanjabar patut berbangga, daerah ini menjadi daerah percontohan konversi BBM ke gas. Dengan konversi ini kita optimistis tingkat perekonomian nelayan semakin meningkat. Yang paling penting nelayan tidak perlu was-was kehabisan bahan bakar di tengah laut," katanya.
Ia mengatakan, jika proyek perntohan penggunaan LGV di Tanjabar ini berhasil maka akan dilanjutkan dan diterapkan di daerah-daerah lainnya di Indonesia. Program ini juga tidak mengganggu pasokan dari Pertamina.
Susilo mengatakan, program konversi BBM ke gas merupakan program pemerintah termasuk pengalihan penggunaan jenis bahan bakar untuk sektor transportasi.
Pilot Project di Tanjabar ini merupakan kerja sama antara Kementerian ESDM dengan Pemkab Tanjabar dan Petrochina untuk membantu nelayan mendapatkan energi alternatif yang lebih menguntungkan sekaligus mensukseskan program konversi BBM ke BBG.
Pada acara itu, PT PetroChina memberikan bantuan berupa alat penghubung tabung gas (converter kit) ke mesin pompong nelayan yang mulai menggunakan LGV.
Pada Minggu (7/7), Wamen ESDM bersama Wagub Jambi dan Bupati Tanjabar melakukan peninjauan ke Betara Gas Plant PetroChina Internastional Jabung untuk melihat produksi gas yang dihasilkan perusahaan itu.
Pada kesempatan itu, Wagub Jambi Fachrori Umar minta kepada PetroChina lebih transparan dalam hal produksi dan lifting minyak dan gas agar pemerintah daerah mengetahui secara langsung kegiatan operasional Petrochina.
Hal yang sama juga disampaikan Bupati Tanjung Jabung Barat Usman Ermulan.(Ant)